Tanamkan Kecintaan Pelajar pada Al-Qur’an, Fakultas Tarbiyah UIJ Gelar Lomba Kaligrafi
Rabu, 9 September 2020 | 00:30 WIB
Suasana penyerahan hadiah Lomba Kaligrafi Online Se-Besuki Raya yang digelar Fakultas Tarbiyah UIJ. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Jember, NU Online
Kendati kondisi wabah Corona belum mereda sampai dengan saat ini, namun tak membuat Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Jember (UIJ) sepi dari kegiatan. Hal ini terlihat dari beberapa waktu lalu, fakultas tersebut menggelar Lomba Kaligrafi Online Se-Besuki Raya. Lomba yang dikhususkan untuk pelajar SMA dan yang sederajat itu, menghasilkan Arif Binuril Aribi (SMAN 2 Jember), Abdullah Robied Sholeh (SMA Unggulan Darussholah Jember), dan Maysaroh (MA Nuris al-Hamidy) sebagai juara satu, dua, dan tiga.
“Terima kasih untuk para juara. Harapan kami kepada mereka (para juara) agar tetap belajar dan belajar untuk meningkatkan keterampilan menulis kaligrafi,” ujar Dekan Fakultas Tarbiyah UIJ, Jasuli di sela-sela penyerahan hadiah untuk para juara lomba di aula UIJ, Jawa Timur, Selasa (8/9).
Menurut Jasuli, lomba kaligrafi cukup penting digelar untuk meningkatkan minat pelajar dalam bidang kaligrafi. Katanya, kaligrafi bukan jenis kesenian biasa lantaran yang ditulis adalah ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits sehingga mempunyai nilai religius. Kaligrafi juga menjadi salah satu ‘penjaga’ Al-Qur’an dan Hadits.
“Karena jelas, yang ditulis dalam kaligrafi adalah ayat Al-Qur’an dan Hadits, sehingga juga bisa menyampaikan pesan kepada orang lain dengan kaligrafi itu. Di sini juga ada unsur dakwahnya,” jelasnya.
Wakil Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Jember, Jawa Timur itu menegaskan bahwa tulisan yang indah (kaligrafi) akan membuat orang yang melihatnya merasa senang, bahkan takjub. Sehingga, ketika orang melihat kaligrafi timbul rasa cinta terhadap ayat-ayat Al-Qur’an.
“Karena itu, saya kira pas kaligrafi digiatkan di sekolah-sekolah umum. Dan Jember sendiri mempunyai tradisi bagus dalam hal kaligrafi. Banyak anak Jember yang berprestasi di bidang kaligrafi,” urainya.
Meskipun lewat Daring (dalam jaringan) namun lomba kaligrafi tersebut tak mengurangi sisi kualitas. Peserta diharuskan mengunggah karyanya ke akun Instagram dan Facebook miliknya, mengirim karya asli ke panitia, dan disertai video proses pembuatan kaligrafi dengan durasi satu menit. Dari situlah, panitia menilai dan menentukan juaranya.
Selain penentuan juara berdasarkan kriteria-kriteria yang ada, panitia juga memberikan penghargaan sebagai juara favorit bagi karya peserta yang paling banyak mendapatkan like. Juara favorit diraih oleh Arif Binuril Aribi dengan like mencapai 615 orang.
“Alhamdulillah, bisa juara pertama dan favorit. Semoga ini dapat memberikan motivasi kepada (pelajar) yang lain untuk belajar kaligrafi,” harap Arif Binuril Aribi
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin