Jakarta, NU Online
Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memberikan kuota 50% kursi PTN bagi jalur undangan dianggap tidak adil oleh Alfanny, Ketua Umum Forum Alumni PMII UI.
<>
Alfanny menyampaikan hal tersebit di sela-sela pelaksanaan Super Try Out SNMPTN 2013 di Pesantren Ekonomi Darul Uchuwah Kedoya Jakarta Barat, Senin (5/11).
“Jalur undangan SNMPTN tidak memperhatikan aspek keadilan bagi pelajar untuk masuk PTN karena menerapkan sistem segitiga terbalik dimana PTN cenderung memberikan tiket jalur undangan kepada siswa-siswa dari SMA-SMA negeri favorit di kota-kota besar”, tandas Alfanny.
Dengan demikian, para pelajar-santri NU yang umumnya sekolah di SMA swasta dan madrasah akan kesulitan menembus PTN karena SMA swasta, madrasah dan pesantren hanya sedikit mendapatkan tiket undangan dari PTN.
“Kuota jalur undangan SNMPTN yang semakin besar juga akan mendorong sekolah-sekolah melakukan moral hazard berupa mark up nilai raport siswanya agar diterima di PTN”, urai Alfanny.
Untuk SNMPTN 2013, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memang telah menetapkan bahwa kuota jalur undangan SNMPTN bertambah menjadi 50%, dan jalur ujian tulis hanya 30%, sementara 20% sisa kursi PTN diperebutkan melalui jalur mandiri atau jalur khusus yang diselenggarakan secara lokal oleh setiap PTN.
Seleksi Pesantren Kilat Sukses Masuk PTN
Sementara itu, Try Out SNMPTN 2013 yang dilaksanakan di Pesantren Ekonomi Darul Uchuwah Kedoya Jakarta Barat diikuti oleh sekitar 100 pelajar dari SMA/SMK/MA se-Jakarta Barat antara lain dari SMA 57 Jakarta, SMA Al Chasanah, MAN 17, SMK 13, SMA Al Kamal, MA Dail Khairat, SMA Al Huda, SMA Yadika 1 dan lain-lain. Try Out yang diselenggarakan oleh Forum Alumni PMII UI bekerjasama dengan STAINU Jakarta juga sekaligus sebagai seleksi peserta Pesantren Kilat Sukses Masuk PTN 2013. Try Out tersebut berkenan dibuka oleh pengasuh Pesantren Ekonomi yang juga Sekjen PBNU, KH Marsudi Syuhud.
Panitia Pesantren Kilat (Sanlat), Kartini Laras Makmur yang juga Ketua IPPNU Jakarta Barat menyatakan bahwa seleksi sanlat sengaja dibuat lebih awal agar mampu menyaring pelajar-pelajar terbaik yang berpotensi lulus PTN.
“Sanlat yang dibuat oleh Forum Alumni PMII UI tahun 2012 lalu terbukti telah mampu meluluskan 50%-60% pesertanya lulus di PTN unggulan, padahal persiapannya sangat mepet. Tahun ini kami yakin mampu meluluskan hingga 80% peserta sanlat ke PTN-PTN favorit”, urai Kartini, alumni SMA 8 Jakarta dan Fakultas Hukum UI yang pernah menjadi Ketua Umum PMII Depok.
Pesantren Kilat Sukses Masuk PTN 2013 menurut rencana akan diselenggarakan di sejumlah kota seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi, Depok, Semarang dan Pati. Informasi lengkap bagi para pelajar dan santri NU yang ingin mengikuti program ini dapat diakses mulai bulan Januari 2013 di website Forum Alumni PMII UI, www.forlunipmiiui.com atau menghubungi panitia, Abdurrahman (081389618826)