KontraS Desak Polisi Transparan Usut Penemuan Kerangka Manusia di Kwitang
Senin, 3 November 2025 | 16:30 WIB
Wakil Ketua Bidang Eksternal KontraS Andri Yunus dalam sebuah konferensi pers di Kantor KontraS, Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2025). (Foto: NU Online/Mufidah)
Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Bidang Eksternal Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Andri Yunus menegaskan pentingnya transparansi dan kehati-hatian dalam penyelidikan penemuan dua kerangka manusia yang ditemukan di Gedung Lantai 2 Gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, pada 30 Oktober 2025.
Andri menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima informasi terkait temuan dua kerangka manusia di titik yang berdekatan dengan lokasi kerusuhan depan Mako Brimob.
Ia menekankan bahwa kepolisian harus mengedepankan prinsip kehati-hatian, tanggung jawab, dan transparansi dalam proses identifikasi.
“Yang paling penting bagi kami adalah agar kepolisian bertindak penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab, serta tidak terburu-buru mengaitkan penemuan ini dengan kasus orang hilang yang sedang kami dampingi,” ujar Andri di Kantor KontraS, Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2025).
Ia menjelaskan, KontraS juga telah mendapatkan informasi bahwa pihak kepolisian tengah melakukan uji sampel DNA dengan melibatkan keluarga korban orang hilang yang selama ini didampingi KontaS yaitu Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputra Dewo.
“Kurang lebih ada dua keluarga yang diambil sampelnya, yaitu orang tua dari Farhan dan ayah serta adik dari Reno,” tambahnya.
KontraS menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses pencarian dua korban yang hingga kini belum ditemukan, sekaligus memastikan proses forensik berjalan sesuai prosedur.
“Kami akan terus memantau dan memastikan agar tidak ada langkah yang dilewati dalam pemeriksaan DNA ini. Polisi harus terbuka kepada publik dan keluarga korban,” tutup Andri.
Sebagai Informasi, dua kerangka tersebut ditemukan di Lantai 2 Gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, sebuah lokasi yang menjadi saksi kericuhan besar saat demonstrasi pada 29 Agustus 2025 di kawasan depan Mako Brimob. Gedung tersebut diketahui hangus terbakar hebat pada malam kerusuhan.