Surabaya, NU Online
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) pimpinan KH Syukron Ma’mun, bakal bergabung dengan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) pimpinan Choirul Anam, karena mempunyai kesamaan visi dan misi.
Rencana bergabungnya PPNUI ke PKNU disampaikan oleh Ketua PPNUI Jatim, Drs Didik Darmadi MAP di Surabaya, Senin. "Partai kami dan PKNU sama-sama mempunyai azas ahlussunah wal jamaah, sehingga merasa sama-sama mempunyai kesamaan visi dan misi, sedangkan dengan PKB tidak bisa bertemu karena azasnya Pancasila," ujar alumni Magister Administrasi Publik UGM ini.
<>Selain alasan kesamaan visi dan misi, ujar Didik, pengurus partai memandang kalau proses verifikasi partai politik pada Pemilu 2009, sehingga harus bergabung dengan partai lain yang mempunyai azas sama.
Didik mengatakan rencana merger PPNUI ke PKNU secara formal bakal dideklarasikan (31/3) mendatang. "Sebelum deklarasi akan dilakukan pawai bendera dengan menggunakan kendaraan jip wilys dari Pondok Pesantren Langitan, Tuban, ke Jakarta, yang kemudian dilanjutkan dengan istighotsah dan deklarasi," katanya.
Usai deklarasi, ujar Didik, akan dilanjutkan dengan sosialiasi ditingkat "grass root" penggabungan pengurus di seluruh Indonesia. Didik sendiri informasinya akan menjabat Ketua Bidang Demokrasi Politik DPW PKNU Jatim.
Pria yang dikenal dekat dengan Sekdaprop Jatim ini mengatakan, KH Syukron Ma’mun juga pernah hadir pada proses kelahiran PKNU yang digagas di Pondok Pesantren Langitan kendati awalnya dia tidak sependapat dengan nama PKNU.
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) merupakan kelanjutan dari Partai Nahdlatul Ummat yang gagal memenuhi "electoral threshold" di Pemilu 1999, lalu. Pada Pemilu 2009 partai ini memperoleh lima kursi di DPR.
Partai berbasis kalangan Islam tradisional ini berhasil lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum di 22 propinsi sehingga bisa mengikuti Pemilu 2004. (ant/mad)