Daerah

200 Santri di Sumbar Peroleh Bantuan Depag

Jumat, 9 Desember 2005 | 06:34 WIB

Padang, NU Online
Sebanyak 200 orang santri kurang mampu dan berprestasi di Sumatera Barat memperoleh bantuan masing-masing sebesar Rp500 ribu dari Departemen Agama guna membantu kelangsungan proses pendidikan mereka.

"Bantuan itu ditujukan agar santri kurang mampu dapat memenuhi kebutuhan belajarnya baik untuk membeli buku-buku maupun peralatan sekolah lainnya," kata Kepala Bidang Pondok Pesantren Depag Sumbar, Drs. H. Zakaria Nawar, di Padang, Jumat.

<>

Bantuan tersebut segera akan disalurkan kepada para santri karena dananya telah tersedia di Depag Sumbar. Ke-200 santri yang menerima bantuan tersebar di 19  kabupaten/kota se Sembar, dan proses penyerahannya akan dilakukan selama periode 12 sampai 30 Desember 2005.

Selain pemberian bantuan uang tunai, Depag juga menyediakan beasiswa kuliah gratis di Intitut Pertanian Bogor (IPB), namun santri di Sumbar belum berhasil memperoleh kesempatan itu.

"Para santri di Indonesia dites untuk mendapatkan 25 santri yang memperoleh kesempatan kuliah gratis di IPB, namun belum seorang pun santri asal Sumbar yang lulus," katanya.

Menurut Zakaria, salah satu kendala yang menyebabkan santri Sumbar sulit mendapatkan beasiswa adalah akibat tidak adanya jurusan IPA di pesantren-pesantren di daerah itu. Untuk menyikapinya diupayakan membuka jurusan IPA seperti yang baru dimulai di Pesantren Candung Bukitinggi.

"Selama ini pondok pesantren di Sumbar hanya membuka jurusan IPS dan keagamaan, jadi kita tidak bisa bersaing untuk memperoleh beasiswa itu," katanya.

Terkait peran Depag dalam pembinaan pesantren, menurut dia, pihaknya lebih banyak memfasilitasi pesantren karena pondok pesantren mempunyai otoritas sendiri dalam mengelola pondoknya.

"Kita hanya memfasilitasi pondok pesantren terkait kurikulumnya. Pesantren yang memiliki jenjang tsanawiyah dan aliyah menggunakan kurikulum dari Depag, namun pesantren yang tidak memiliki jenjang itu memiliki kurikulum tersendiri yang diatur oleh para kyainya," ujarnya.(ant/mkf)