Daerah

Ikatan Keluarga Jawa dan Ansor Gelar Doa Bersama untuk Korban Bencana Jateng

Rabu, 29 Juni 2016 | 15:21 WIB

Batam, NU Online
Ikatan keluarga besar warga Jawa yang tergabung dalam Solidaritas Warga Ngapak (Sowak) Batam, menggelar doa bersama untuk korban bencana Jawa Tengah dengan tema Duka Mereka Duka Kita

Paguyuban orang Jawa yang tergabung dalam Sowak yang mengadakan acara doa lintas agama adalah Kanurangga, (Komunitas Warga Purbalingga), IKC (Ikatan Keluarga Cilacap), BBC (Batam Bumen Community) dan komunitas GSC (Gerakan Sedekah Cilacap) Kota Batam.

Pada kegiatan kali ini Solidaritas Warga Ngapak Batam juga bekerja sama dengan PW GP Ansor Kepulauan Riau (Kepri) yang dihadiri oleh Ustadz Nur Haryanto sebagai ketua dan anggota Banser Kasatkorwil Kepri. Acara tersebut juga dihadiri oleh lintas paguyuban yang diwakili oleh Barisan Muda Tionghoa Indonesia (BMTI) Kota Batam serta beberapa komunitas bikers dan paguyuban Jawa lainnya di kota Batam.

Dalam doa bersama tersebut, perwakilan dari setiap agama yang diakui di Indonesia membacakan doa secara bergantian untuk korban bencana Jawa Tengah. Dari umat Nasrani dipimpin oleh Pendeta Herman Lippi, umat Katolik dipimpin oleh Romo Pascalis, dan dari umat Islam doa dipimpin oleh Ustadz Ali Mubaidah (Gus Ali) yang juga termasuk jajaran pengurus Ansor Kepri. Adapun istighotsah dipimpin oleh Ustadz Yahya dari Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) kota Batam.

Sonhaji, ketua panitia doa lintas agama yang diadakan di Top 100 Tembesi Ahad (26/6/2016) menjelaskan tujuan dari acara tersebut, guna memberikan dukungan terhadap saudara-saudara anak bangsa yang sedang mengalami bencana di Jawa Tengah khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Ia menjelaskan, dalam Al-Quran Allah SWT berfirman yang artinya "Dan tolong menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran" (QS. al-Maidah : 2). "Maka melalui acara ini juga, kita mengumpulkan sumbangan yang nantinya kita serahkan kepada saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah di Jawa Tengah," terang Sonhaji.

Selain memberikan dukungan secara materil dukungan doa untuk para korban bencana yang ada di Jawa Tengah juga sangat penting.

"Kita mendoakan warga yang menjadi korban dalam bencana tersebut agar semua amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT dan ditempatkan di sisi-Nya, karena kami meyakini para korban jiwa tersebut meninggal dalam keadaan sahid dan kita memberikan dukungan moral dengan cara berdoa agar para korban lainnya bisa kembali menata kehidupannya ke depan," terangnya.

Doa bersama tersebut juga bertujuan untuk merajut ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariyah antar sesama anak bangsa di kota batam.

"Sebagaimana kita ketahui melalui media sosial belakangan ini marak diberitakan terjadinya tindakan-tindakan intoleransi antar sesama anak bangsa yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu kami berharap dengan diadakannya kegiatan doa bersama ini bisa mempererat ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariyah demi terciptanya kehidupan bermasyarakat yang tenteram dan harmonis serta menumbuhkan rasa gotong-royong dan persatuan antar sesama anak bangsa di kota Batam khususnya dan Indonesia pada umumnya, karena perbedaan adalah sebuah keniscayaan,"  tutur Sonhaji.

Sementara itu Gus Ali dalam sambutannya mengatakan bahwa acara seperti ini harus digalakkan terus di kota Batam.

Kota Batam adalah kota yang heterogen, di mana semua suku dan agama yang ada di Indonesia juga ada di kota Batam, "Oleh karena itu kami mendukung penuh kegiatan-kegiatan semacam ini agar kerukunan antar suku dan agama di kota Batam tetap berjalan dengan baik. Kegiatan doa lintas agama di kota Batam baru pertama kali ini diadakan oleh paguyuban dan saya pribadi memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada paguyuban yang tergabung di Solidaritas Warga Ngapak. Dulu sekitar tahun 2012 acara doa bersama lintas agama pernah diadakan oleh pemerintah kota Batam dan BP Batam, namun tidak berlangsung lama karena diadakan di lingkungan pemerintahan dan tidak  menyentuh berbagai lapisan masyarakat sehingga pesannya tidak dapat tersampaikan ke masyarakat kota batam. Saya berharap ketika kegiatan seperti ini diadakan oleh paguyuban maka gaungnya bisa menggema dan dilestarikan oleh paguyuban-paguyuban lainnya," tutup Gus Ali dalam sambutannya sebelum memimpin doa.

Acara tersebut juga di meriahkan oleh grup Qosidah modern Al-Fita yang bermarkas di Perum Putri Hijau Sagulung kota Batam.

Kegiatan doa bersama tersebut ditutup dengan buka puasa bersama dan ramah tamah serta shalat Maghrib berjamaah bagi umat Islam. (Nursaeko/Mukafi Niam)