Sidoarjo, NU Online
Kepergian KH Nurul Huda Nawawi kemarin (23/3) memberikan pelajaran bagi putra putri pemangku pesantren Al-Falah Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo. Tidak hanya itu, ajaran dan ilmu yang pernah almarhum sampaikan kepada masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya masih melekat dan tidak bisa dilupakan.
<>
Sebelum almarhum menghembuskan nafas terakhir, ia pernah berpesan kepada putra keduanya Abdul Khobir bin Muhammad Al-Huda (Gus Huda) agar meneruskan ma'had (pesantren) dengan menitikberatkan ajaran Islam. Selain itu Gus Huda juga berwasiat supaya selalu berziarah ke makam-makam para saudara, ulama, waliyullah serta bersilaturrahmi.
"Nak, pesantren ini bukan hak keluarga, tetapi milik Allah SWT. Harus dijaga sebaik-baik mungkin. Pondok pesantren ini murni untuk perjuangan di jalan Allah SWT," ucap Gus Khobir menirukan wasiat ayahnya, Rabu (25/3).
Arif Rahman (khodim almarhum) mengatakan bahwa dirinya pernah mendapatkan wasiat dari Gus Huda supaya meningkatkan ngaji kitab Taklim, shalat lima waktu, sholat Hajat serta meningkatkan tadarus Al-Qur'an.
"Kiai itu orangnya sabar dan tidak pernah marah kepada santrinya. Jika ia menghukum santrinya pun tidak pernah melakukan kekerasan fisik. Sebagai sanksi, ia biasa menyuruh santrinya mengaji surah Yasin," tuturnya mengenang masa hidup Gus Huda. (Moh Kholidun/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Berikut Lafal Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
2
Doa Awal Ramadhan yang Diajarkan Rasulullah
3
Lembaga Falakiyah PBNU dan BMKG Rilis Data Hilal, Kapan 1 Ramadhan 1446 H?
4
Khutbah Jumat: Menyambut Ramadhan dengan Hati yang Riang
5
Sebab Perubahan Kriteria Imkanur Rukyah Jadi 3 Derajat Tinggi Hilal dan 6,4 Elongasi
6
Aceh Jadi Penentu Awal Ramadhan, Hilal Berpotensi Terlihat di Sabang dan Lhoknga
Terkini
Lihat Semua