Daerah KONFERENSI WILAYAH XII NU DIY

IPNU-IPPNU Minta PWNU Perhatikan Kader Muda

Senin, 25 Desember 2006 | 04:47 WIB

Sleman, NU Online
Di tengah berlangsungnya konferensi Wilayah NU DIY, 23-24 Desember 2006 kemarin, sejumlah Badan otonom memberikan perhatian khusus terhadap kinerja kepengurusan PW NU DIY periode 2001-2006. Tak terkecuali PW IPNU dan IPPNU DIY.

PW IPNU dan IPPNU secara resmi mengeluarkan rekomendasi kepada konferensi untuk lebih memberi perhatian kepada kader muda NU. Hal ini tak lepas dari persoalan kaderisasi di tingkatan paling bawah mengalami berbagai persoalan yang dapat mengancam keberlangsungan organisasi.

<>

Semakin lesunya kegiatan dan bahkan mulai menghilangnya kepengurusan beberapa PAC dan bahkan PC IPNU-IPPNU di propinsi DIY merupakan persoalan konkrit yang dihadapi IPNU dan IPPNU di DIY. Ditambah dengan belum populernya IPNU dan IPPNU di lingkup sekolah dan pesantren di DIY, dipandang sebagai persoalan yang harus segera diselesaikan.
Permaslahannya kadang menjadi semakin komplek ketika tidak adanya sinergi diantara NU, banom, dan IPNU-IPPNU untuk mengkosolidasikan pengkaderan dimasing-masing tingkatan. Sehngga adanya komunikasi antara banom, lembaga dan NU menjadisemakin penting untuk ditingkatkan.

"Melalui Konferensi ini kami (IPNU-IPPNU, red) meminta PW NU DIY untuk mengintruksikan sekaligus melakukan pengawasan kepada LP Ma’arif dilungkungan NU DIY untuk segera membentuk dan membina IPNU-IPNNU di semua sekolah Ma’arif sebagai pengganti OSIS," ungkap M Irfan Chalimy, disela-sela konferensi PW NU DIY.

PW IPNU dan IPPNU DIY telah merumuskan rekomendasi yang diberikan kepada peserta konferensi dalam bentuk rekomendasi bersama. Rekomendasi ini sendiri dimaksudkan untuk memberi masukan dan sekaligus ancangan untuk program kerja PW NU DIY lima tahun kedepan.

Catatan lain yang diberikan PW IPNU dan IPPNU DIY adalah pembaharuan materi ahlussunnah wal Jamaah (ASWAJA) dilingkungan NU mulai dari MI/SD hingga perguruan tinggi, pendirian perpustakaan untuk menjaga sanaf keilmuan ala NU sekaligus penguatan tradisi keislaman dan keilmuan NU, pengadaan forum komunikasi dan konsolidasi secara rutin dalam rangka sinergisitas gerakan NU, dan perumusan formulasi gerakan counter fundalemtalime Islam yang akhir-akhr ini menguat di DIY. (ron)