IPPNU Pamekasan Sasar Pembentukan Komisariat di Daerah Perkotaan
Selasa, 3 Maret 2020 | 14:00 WIB
Fathiyatul Jannah, Ketua PC IPPNU Kabupaten Pamekasan Periode 2020-2022. (Foto: NU Online/Hairul Anam)
Hairul Anam
Kontributor
Pamekasan, NU Online
Para pelajar daerah perkotaan di Madura kerap kurang tersentuh paham Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) an-Nahdliyah, termasuk di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Sebab, di sekolahnya mereka jarang terlibat aktif dalam kegiatan pelajar NU.
Demikian diungkapkan Ketua PC Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Fathiyatul Jannah, saat ditemui di kantornya di kompleks kantor PCNU Pamekasan, Jalan R Abd Aziz Nomor 95, Jungcangcang, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Selasa (3/3).
"Karena itulah, kami sedang menyasar pembentukan komisariat di sekolah-sekolah yang ada di perkotaan. Utamanya sekolah negeri yang selama ini kurang kami turuni," ungkap Fat, panggilan akrab Fathiyatul Jannah.
Dalam waktu dekat, tambahnya, PC IPNU-IPPNU Kabupaten Pamekasan bakal membentuk pengurus komisariat IPNU-IPPNU di MAN 1 dan MAN 2 Kabupaten Pamekasan.
"Kami baru saja menyelenggarakan rakor (rapat koordinasi), diikuti oleh para pengurus IPNU maupun IPPNU, pembahasannya terkait pembentukan komisariat di MAN 1 dan MAN 2 Pamekasan. Semoga nanti dapat respon positif dari pihak murid, guru, utamanya kepala sekolah," harap Fat sembari merapikan kerudung putihnya.
Menurut Fat, di samping itu mandat organisasi, juga bagian dari amanat langsung dari Ketua PCNU Kabupaten Pamekasan, KH Taufik Hasyim. Saat sowan ke Kiai Taufik beberapa minggu sebelumnya, Ketua dan pengurus IPNU-IPPNU diminta untuk segera membentuk komisariat di perkotaan. Penekanan tersebut dipandang sangat penting dan mendesak untuk diwujudkan.
"Kami targetkan Maret-April 2020 ini, di sekolah-sekolah di perkotaan Pamekasan sudah terbentuk kepengurusan komisariat IPNU maupun IPPNU," tegas Fat.
Meskipun pembentukan komisariat di sekolah perkotaan menjadi prioritas, terangnya, bukan berarti pembentukan komisariat di tingkat perdesaan maupun kelurahan terabaikan.
"Untuk komisariat di sekolah-sekolah perdesaan, sejauh ini sudah berjalan maksimal. Pada kepengurusan sebelumnya, sudah berlangsung massif dan sekarang tinggal disegarkan," papar Fat.
Bagi Fat, pembentukan kepengurusan di tingkat komisariat mempunyai tantangan tersendiri. Sebab, ketika kenaikan sekolah, bisa dipastikan harus dibentuk ulang kepengurusannya.
"Sebut saja pengurus yang kelas akhir, akan langsung menjadi bukan pengurus tatkala keluar sekolah. Ini menjadi tantangan kami. Karena itu, kami arahkan agar pengurus intinya adalah kelas dua. Ini untuk tingkal SLTA sederajat," urainya.
Kendati demikian, Fat yakin bahwa setiap tantangan pasti ada jalan keluarnya. Terpenting semangat pengurus dipelihara.
"Semangat dan ikhlas. Dua hal ini menjadi syarat wajib yang mesti melekat pada diri semua pengurus. Ketika ikhlas dan semangat sudah luntur, tentu harapan untuk bangkit dan maju akan sulit tercapai," tukasnya.
Kontributor: Hairul Anam
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua