Ketua Forum PTKIN: Dosen Harus Mempunyai Visi Kebangsaan yang Mumpuni
Selasa, 12 November 2019 | 00:00 WIB
Jember, NU Online
Langkah maju yang ditempuh oleh Rektor IAIN Jember, H Babun Suharto untuk menggelar PKPNU (Pelatihan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama) khusus untuk segmen dosen, laik diacungi jempol. Pasalnya tidak banyak perguruan tinggi negeri yang ‘berani’ menyelengarakan PKPNU karena berbagai kendala dan alasan. Namun bagi H Babun, IAIN Jember wajib melakukan itu untuk mengantisipasi ‘penyusupan’ dosen yang terpapar radikalisme.
“Alhamdulillah sampai saat ini IAIN Jember bersih (dari dosen yang terpapar radikalisme), namun perlu kita antisipasi dengan PKPNU,” ucap H Babun di sela-sela rapat persiapan PKPNU segmen dosen di perumahan Surya Milenia, Kaliwates, Jember, Senin (11/11).
Menurutnya, PKPNU bukan sekadar pelatihan biasa, namun juga pemantapan loyalitas seorang kader NU dalam berkhidmah di profesi apapun tanpa pernah khawatir kehilangan jati dirinya. Dikatakannya, kondisi bangsa Indonesia yang saat ini terus-menerus digerogoti oleh kekuatan-kekuatan yang berpotensi memecah belah bangsa atas nama agama, PKNU merupakan solusi yang tepat untuk menghadang kekuatan itu.
“Sebab, dari PKPNU akan lahir kader NU yang militan,” terangnya.
Walupun demikian, artikulasi militansi kader NU tidak perlu dipersepsikan dengan berbagai asumsi yang tidak-tidak. Sebab, moderasi dan toleransi selalu menjadi pegangan wajib kader NU. Sehigga kehadiran kader NU di manapun selalu membawa kesejukan dan kedamaian.
“Bukan militan dalam pengertian negatif. Islam yang rahmatan lil’alamin merupakan missi besar NU yang terus-menerus harus diperjuangkan, dan itu butuh kader yang militan” ucapnya.
Ketua Umum Forum PTKIN (Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) itu, menambahkan bahwa dosen merupakan elemen yang cukup vital perannya dalam mendidik generasi muda (mahaiswa). Maka sudah seharusnya dosen mempuyai visi kebangsaan yang mumpuni, diantaranya adalah mencintai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), menjaga Pancasila, dan menjunjung tinggi toleransi. Jika dosennya mempunyai karakter kebangsaan yang memadai, maka karakter mahasiswanya juga akan terbentuk seperti itu.
“Dan salah satu fasilitas untuk itu adalah PKPNU,” jelasnya.
H Babun menegaskan, meski dirinya menggarap PKPNU segmen perguruan tinggi, namun tetap akan bersinergi dengan NU Cabang Jember. Kesuksesan pengkaderan, memang tidak bisa dilakukan dengan sendirian. Untuk mencapai hasil yang maksimal, butuh perjuangan.
“Ini jihad versi saya. Jihad untuk mengembangkan NU melalui segmen dosen,” urainya.
PKPNU tersebut tidak hanya untuk dosen IAIN Jember, tapi juga dosen-dosen lain di luar IAIN Jember, baik dari swasta maupun negeri. Menurut rencana, PKPNU IAIN Jember akan digelar tanggal 29 November hingga 1 Desember 2019 di Pondok Pesantren Nurul Qarnain, Sukowono. Namun seminggu sebelumnya akan dihelat acara Pra PKPNU IAIN Jember di kampus setempat yang menghadirkan KH Afifuddin Muhajir sebagai narasumber.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua