Surabaya, NU Online
Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Penularan virus Corona tidak memandang usia maupun kondisi pasien. Selain itu, virus ini sangat mudah menular antarmanusia.
Dalam menghadapi pandemi ini, diperlukan kerja sama berbagai pihak, mengingat penularan Covid-19 sangat mudah, terutama di lingkungan berpopulasi padat, seperti pesantren.
“Melihat hal ini, perlu adanya penanganan dan gerak cepat dalam menghadapi Covid-19 ini di lingkungan pesantren, dan upaya tersebut dimulai dari kota santri, Jombang, Jawa Timur,” kata Abdulloh Hamid, Selasa (15/9).
Koordinator divisi media dan humas Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut menjelaskan bahwa pada Rabu (16/9) akan menggelar kerja sama.
“RMI PBNU bekerja sama dengan Rumah Sakit Unipdu Medika Jombang meluncurkan laboratorium PCR yang bertujuan
untuk mendeteksi virus Corona atau Covid-19,” ungkapnya.
Acara yang berlangsung Rabu (16/9) tersebut akan dihadiri langsung Rosidi Roslan selaku Kepala Balai BTKLSBY daerah kerja Jawa Timur dan Indonesia Timur.
“Laboratorium PCR ini terwujud atas dukungan dari National Hospital Surabaya, Lifepartners Healthcare, dan Asosiasi Rumah Sakit NU atau Arsinu,” ungkapnya.
Ini merupakan laboratorium PCR swasta pertama di bawah naungan Arsinu yang sudah dilengkapi oleh tenaga ahli, peralatan yang canggih secara seamless.
“Tujuannya agar bisa melayani para santri, kiai maupun warga yang membutuhkan tes usap atau swab Covid-19 di sekitar Jombang,” terangnya.
Dikemukakan dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut bahwa keunggulan dari hasil swab memiliki hasil yang cepat dan valid. Hal itu sesuai standar yang ditetapkan untuk proses testing Covid-19.
“Hasilnya bisa didapatkan kurang dari 12 jam sehingga menjawab kegelisahan para pasien serta mempercepat penyelamatan dan hasilnya valid karena jumlah kadar protein dalam reagen lebih banyak,” katanya.
National Hospital Surabaya dan Lifepartners Healthcare sebagai pendukung layanan ini menjamin ketersediaan reagen dan alat-alat lainnya untuk perlengkapan tes usap di RS Unipdu Medika Jombang.
“Dengan diluncurkannya laboratorium PCR ini, RS Unipdu Medika bisa menjadi rujukan tes usap Covid-19 oleh rumah sakit maupun klinik di bawah naungan Arsinu di sekitar Jombang,” urainya.
Dengan adanya akses jalan tol, Jombang dipilih karena secara geografis merupakan kota santri yang mempunyai pesantren besar dengan jumlah santri yang banyak.
“Selain agenda peluncuran laboratorium PCR, juga terdapat program swab for spiritual heroes gratis dan murah. Terdapat swab gratis dengan akses yang terbatas, tetapi juga murah yang cukup aksesibel bagi masyarakat di wilayah Jombang dan kabupaten sekitarnya. Agar nantinya dapat mendeteksi sedini mungkin virus Covid-19,” jelas Hamid.
Laboratorium PCR ini akan melayani siapa pun yang membutuhkan dengan harga yang murah karena didedikasikan untuk para warga pesantren dan masyarakat yang membutuhkan.
“Testing, tracing dan isolasi adalah bagian dari ikhtiar kita menjalankan nilai-nilai syariat agama untuk menghentikan laju persebaran virus Corona di Indonesia,” tandasnya.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin