Jember, NU Online
Mendirikan masjid tidak mudah, tapi lebih tidak mudah lagi memakmurkannnya secara konsisten. Nyatanya, banyak masjid didirikan, tapi tidak semua bisa dimakmurkan. Masjid hanya penuh jamaah saat Shalat Maghrib dan Jumat. Sementara di waktu lain, terutama subuh, masjid sepi.
Itulah salah satu yang mendorong Takmir Masjid H. Muhammad Cheng Ho, Jember mencangkan gerakan Shalat Subuh berjama'ah.
Gerakan Shalat Subuh Berjamaah tersebut dimulai Ahad (8/9) diikuti oleh ratusan siswa SMA dan masyarakat sekitar masjid yang terletak di jalan Hayam Wuruk itu. Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jember H. Go Chok Bien, Rektor IAIN Jember H. Babun Suharto dan Ketua Penyuluh Agama Kabupaten Jember H. Muhammad Muslim.
Menurut H. Go Chok Bien, Gerakan Shalat Subuh Berjamah tersebut, juga dimaksudkan untuk menanamkan kebiasaan masyarakat dan siswa agar bisa melaksanakan shalat berjamaah lima waktu, lebih-lebih shalat Subuh.Â
"Kami berharap agar masjid ini benar-benar difungsikan, dimakmurkan. Betapa indahnya kalau Shalat Subuh juga ramai seperti Shalat Maghrib," ujarnya.
Â
Harpan serupa juga disampaikan Babun Suharto. Menurutnya, bagi anak-anak sekolah, Gerakan Shalat Subuh Berjamaah adalah sebagai ajang pendidikan karakter karena bangun pagi yang diawali dengan Shalat Subuh berjamaah akan membentuk pribadi yang mumpuni.Â
"Selain mengajarkan tentang pendidikan karakter, juga mengajarkan tentang nilai toleransi, karena di dalam shalat berjamaah tidak ada lagi perbedaan, semua suku, ras, bahasa, berkumpul menjadi satu," katanya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)