Cirebon, NU Online
Prilaku negatif pelajar seperti membolos dan menggunakan obat-obatan terlarang sampai sekarang masih merebak. Hal tersebut menjadi keprihatinan bagi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon.
Sebagai wujud keprihatinannya, MWCNU Losari beserta Banom-banomnya menggandeng Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), unsur pendidikan dan masyarakat yang ada di Losari dengan menggelar Deklarasi Masyarakat Peduli Pendidikan Anak Bangsa di Losari, Cirebon, Kamis (11/1).
Salah seorang penggagas deklarasi itu, Wahyudin mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar masyarakat lebih peduli terhadap pendidikan anak bangsa, dan ikut memantau para siswa untuk mencegah lebih jauh kenakalan siswa, khususnya di kecamatan Losari, cirebon.
"Kita dan para guru bekerja sama dengan masyarakat agar memantau bersama kepada para siswa yang berkeliaran diluar sekolah pada jam sekolah", ujar pria yang juga menjabat Sekretaris MWCNU ini.
Kegiatan yang mengusung tema "Anak Sekolah Harus Berada di Sekolah pada Jam Sekolah" ini diapresiasi Camat Losari Kholik Kusyurur.
Menurut Kholik, deklarasi ini sangat penting karena fenomena perilaku negatif pelajar di Losari masih marak terjadi.
"Kami selaku pemerintah Losari sangat mengapresiasi deklarasi ini. Mari kita sama-sama masyarakat, guru, dan instansi lain untuk peduli pada pendidikan dan masa depan anak, khususnya di Losari, Cirebon," ujarnya.
Kegiatan deklarasi ini dihadiri segenap pengurus MWCNU Losari, perwakilan DPRD Cirebon, UPT Pendidikan Kecamatan, Kapolsek, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Danramil, kepala sekolah se-kecamatan Losari, kepala desa se-kecamatan Losari, dan organisasi kepemudaan.
Deklarasi ini merupakan salah satu rangkaian Konferensi MWCNU beserta PAC Muslimat dan Fatayat NU Losari yang diselenggarakan pada Kamis-Ahad (11-14/1). (Izzi Maulana/Abdullah Alawi)