Daerah

MWCNU Paiton Gelar Lailatul Ijtima’

Senin, 14 Januari 2013 | 08:20 WIB

Probolinggo, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Paiton Kabupaten Probolinggo secara rutin setiap sebulan sekali menggelar kegiatan lailatul ijtima’ yang tempatnya berganting di ranting NU se MWC NU Paiton.

<>

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh pengurus ranting NU ini dihadiri oleh segenap mustasyar, pengurus syuriah dan tanfidziyah se MWC NU Paiton.

Ketua Tanfidziyah MWC NU Paiton H. Moh. Barzan Ahmdi mengungkapkan lailatul ijtima’ ini digelar dengan maksud untuk menguatkan paham tradisi amaliah ke-NU-an, terutama mengenai amaliah warga nahdliyin ahlussunnah waljamaah (aswaja) yang selama ini banyak diserang oleh budaya luar.

“Melalui kegiatan ini setidaknya mereka tahu bahwa amaliah nahdliyin itu ada dasarnya. Karena dikhawatirkan mereka nantinya takut terpengaruh oleh budaya lain di luar NU,” ungkapnya.   

Lailatul ijtima’ ini diawali dengan sholat Isya’ berjamaah yang dilanjutkan dengan sholat ghaib dan sholat hajat. Setelah itu dilakukan istighosah dan kajian aswaja yang judulnya disesuaikan dengan isu yang sedang terjadi.

“Dalam kajian aswaja ini, ada makalah yang disajikan kepada hadirin. Selanjutnya dilakukan sesi tanya jawab seputar kajian yang sedang dibahas maupun hal-hal lain yang menyangkut amaliah NU. Terakhir ada informasi keorganisasian NU yang harus diketahui oleh seluruh pengurus ranting,” jelasnya.

Barzan berharap agar kegiatan lailatul ijtima’ ini dapat meningkatkan ukhuwah nahdliyah diantara pengurus ranting NU dan MWC NU serta seluruh warga nahdliyin serta media silaturahim antar sesama warga masyarakat.

“Semoga kegiatan ini dapat membentengi warga nahdliyin untuk tidak terpengaruh dari paham-paham yang tidak sesuai dengan budaya NU serta memberikan pemahaman tentang tradisi amaliah warga nahdliyin. Amaliah warga nahdliyin itu baik dan perlu untuk dipertahankan,” terangnya.

Menurutnya, inti dari kegiatan lailatul ijtima’ ini adalah taqarrub kepada Allah sehingga terjadi majelis ilmu dan dzikir untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Ada semacam olah pikir dan olah dzikir,” tambahnya.

Kontributor : Syamsul Akbar