Daerah

NU Kota Pekalongan Punya Radio

Sabtu, 23 Februari 2013 | 19:15 WIB

Pekalongan, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan periode 2012-2017 menggebrak dengan program unggulannya, yakni mendirikan radio komunitas dengan nama "Radio Aswaja FM".
<>
Meski pendirian radio telah digagas sejak lima tahun yang lalu, namun keinginan mengelola radio sendiri bari bisa dipenuhi pada tahun 2013 bersamaan dengan peluncuran program yang disyahkan pada forum musyawarah kerja cabang (Muskercab) NU yang berlangsung Jum'at (22/2) di Gedung Aswaja Pekalongan.

"Selama ini jika akan mempublikasikan berbagai kegiatan di lingkungan NU selalu mengalami kesulitan, terutama penyampaian informasi informasi penting seperti informasi awal ramadhan maupun idul fitri," ujar H. Muhtarom Sekretaris PCNU Kota Pekalongan.

Dengan memiliki radio sendiri, ujar Tarom, NU akan lebih leluasa mengembangkan program dakwah ala Ahlussunnah wal Jama'ah yang sejuk dan damai. Pasalnya, meski di Pekalongan telah banyak radio bermunculan, akan tetapi belum ada yang bisa mewakili kebutuhan Nahdliyyin.

Radio Aswaja FM melengkapi media yang sebelumnya telah dimiliki PCNU Kota Pekalongan, yakni media online www.nubatik.net yang diharapkan dapat menyebarkan berbagai kegiatan di lingkungan NU, khususnya penanaman nilai nilai ajaran Islam yang ramah bukan Islam yang marah, kata H. Tarom.

Peresmian radio yang dilakukan oleh Ketua PBNU Prof. Dr. Ir. Ma'shum Mahfudz ditandai dengan pembukaan selubung papan nama radio disaksikan Wakil Walikota Pekalongan, Ketua DPRD Kota Pekalongan, pimpinan ormas Islam dan Parpol, tamu undangan dan ratusan delegasi Ranting dan MWC NU se Kota Pekalongan.

Ketua PCNU Kota Pekalongan, H. Ahmad Rofiq berharap radio Aswaja FM dapat mewarnai pola kehidupan masyarakat Pekalongan dan religius melalui program program yang telah disiapkan oleh manajer radio.

Beberapa program unggulan yang saat ini sedang dipersiapkan ialah "pengajian kitab kuning", "taushiyah kiai", "umat bertanya kiai menjawab" dan problema solusi yang dikemas melalui bahasa dialogis mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dikatakan Rofiq, program unggulan pengajian kitab kuning, sebuah acara yang dikemas dalam bentuk rekaman mengkaji kitab kitab klasik karya para ulama salafus sholihin dengan metode bandongan, yakni guru sebagai pembaca kitab dengan berbagai penjelasannya, sedangkan murid atau santri mensyarahi kitab dengan tulisan Arab Pego.

Program pengajian kitab kuning lewat radio diharapkan akan memudahkan para santri atau alumni santri putra-putri bisa mengikuti pengajian tanpa harus datang ke majelis pengajian, akan tetapi cukup mendengarkan lewat radio pada jam jam yang telah ditentukan. 

Redaktur     : Hamzah Sahal
Kontributor : Abdul Muiz