Daerah

NU Wonomerto Rutin Gelar Istighotsah

Selasa, 19 Februari 2013 | 19:10 WIB

Probolinggo, NU Online
Tiap sebulan sekali, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo tiap hari Ahad Legi rutin menggelar kegiatan istighotsah bersama Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU), tokoh agama dan tokoh masyarakat.
<>
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Wonomerto Badrus Sholeh pada NU Online Selasa (19/2) mengatakan istighotsah ini digelar dengan tujuan untuk mengamalkan ajaran tradisi ulama NU Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) dan mendoakan masyarakat. Selain itu juga untuk menyerapkan aspirasi segenap Nahdliyin se Kecamatan Wonomerto.

“Istighotsah ini merupakan instruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk selalu melestarikan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh ulama NU. Disini kami berdoa bersama-sama dengan harapan senantiasa diberikan kemudahan dalam segala hal sehingga dapat berkomunikasi dan koordinasi dengan baik kepada ranting dalam melaksanakan program kerja,” ungkapnya.

Menurut Badrus Sholeh, selain melakukan istighotsah, kesempatan berkumpul bersama tersebut juga dimanfaatkan oleh pengurus MWCNU Kecamatan Wonomerto melakukan diskusi untuk membahas program kerja sekaligus menampung usulan-usulan dari pengurus ranting.

”Usulan yang kita dapatkan nantinya akan dijadikan sebagai pedoman dasar dalam menyusun program kerja dalam rangka memberikan kemaslahatan kepada segenap Nahdliyin Kecamatan Wonomerto pada khususnya dan Kabupaten Probolinggo pada umumnya,” terangnya.

Badrus juga meyakini kegiatan istighotsah tersebut akan semakin mempererat dan memperkokoh jalinan ikatan silaturahim di antara sesama pengurus NU dan Nahdliyin. Sehingga nantinya akan menumbuhkan rasa kebersamaan untuk bersama-sama membesarkan NU.

“Istighosah ini merupakan salah satu tradisi ulama NU yang harus terus dilestarikan. Jangan pernah meninggalkan tradisi-tradisi yang ada dan tetap berpedoman pada hal-hal yang telah dirumuskan oleh ulama NU. Sebab tradisi-tradisi ini merupakan simbol dan kekuatan untuk membesarkan NU di tengah-tengah masyarakat,” tegasnya.

Tidak hanya sekedar berdoa dan diskusi saja, tetapi kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama (Kartanu) kepada pengurus ranting untuk disampaikan kepada segenap Nahdliyin melalui kegiatan-kegiatan keagamaan di masyarakat.


Redaktur     : Hamzah Sahal
Kontributor : Syamsul Akbar