Daerah

Para Mantan Aktivis PMII Siap Pimpin GP Ansor NTB

Sabtu, 21 Maret 2015 | 14:26 WIB

Mataram, NU Online
Para mantan aktivis PMII siap memimpin Gerakan Pemuda Ansor Nusa Tenggara Barat (NTB) satu periode ke depan. Sejauh ini ada tujuh calon yang muncul semuanya berasal dari kalangan PMII.<>

Suaib Quri Ketua Umum GP Ansor periode ini yang dicalonkan kembali pernah menjadi ketum PC PMII Mataram th 2000-2001, sampai pernah menduduki PB PMII.

Akhdiansyah alias Yonqi mantan ketum PC PMII Mataram tahun 2001-2002 juga tidak mau ketinggalan kesempatan. Yonqi sendiri kini sebagai wakil ketua PW GP Ansor NTB dan sedang duduk sebagai sekjen DPW PKB NTB.

Muhamad Aqri tidak mau kalah dengan seniornya. Akri adalah sekretaris PW GP Asnor NTB. Dia pun mantan Ketum PC PMII Mataram th 2003-2004 dan kini duduk sebagai wakil Sekjen DPW PPP NTB.

Selanjutnya M. Husni Abdin juga aktivis PMII siap memimpin Ansor satu periode mendatang.

Selain empat calon itu, ada Zamroni Aziz, mantan ketua IPNU NTB tahun 2008-2009 dan kini duduk sebagai ketua KNPI NTB 2011-2016 serta kepala seksi madrasah dan pendidikan Kementerian Agama Kabupaten Lombok Tengah.

Jayanti Umar juga tidak mau kalah dengan seniornya. Janyati panggilan akrabnya juga pernah menjadi ketua PW IPNU NTB ths 2009-2012 kini duduk menjadi anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah.

Irpan Suriadiata ketua PW IPNU NTB 2012-2015 pun siap ambil bagian dalam konferensi yang akan digelar bulan April mendatang. Irpan sendiri kini sebagai lawyer dan direktur LBH ICS .

Ketiga aktivis IPNU NTB yang tersebut terakhir itu juga jebolan PMII di Mataram pada eranya masing-masing.

Drs. H. Marinah Hardi, ketua Pembina GP Ansor NTB ketika ditemu oleh NU Online di kediamannya BTN Desa Duman Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Rabu (18/3) mengatakan, dirinya tidak bisa menilai sosok perorangan siapa yang harus mempin Ansor ke depan. Namun yang terpening aturan tetap dijalankan agar siapa yang terpilih bukan karena pilihan geng (kelompok) tertentu .

“Saya tidak bisa menilai orang terkait kelayakan. Namun yang terpenting siapa pun yang terpilih itu sudah sesuai dengan aturan,” kata Guru Inah Panggilan Akrabnya.

“Semua harus sesui aturan. Contohnya ketua tidak boleh merangkap dengan partai politik. Itu bisa dijadikan salah satu syarat kalau memang itu aturan yang ada di PRT, PO dan produk hukum organisasi lainnya,”  pintanya.

Gerakan Pemuda Ansor menurutnya adalah organisasi yang terintegrasi dengan NU. “Ansor itu NU yang mengurus bidang kepemudaan. Agendanya pun tidak boleh terlalu jauh dengan NU, meskipun Banom secara setruktural,” pinta mantan Ketua PW GP Ansor NTB ini.

“Jadinya jangan terlena dengan urusan-urusan formalitas semata. Konferwil pada prinsipnya memperbaiki roda kepengurusan organiasi bukan membentuk kelompok-kelompok di dalamnya,” tambahnya. (Samsul Hadi/Anam)

Foto: Drs. H. Marinah Hardi