Sumedang, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumedang pada hari Sabtu (7/5) menyelenggarakan puncak Harlah ke-93 NU di Aula IPP Pemda Sumedang. Kegiatan dimulai dengan karnaval pelajar NU yang diikuti oleh empat ribu pelajar. Adapun rute karnaval dimulai di Kantor PCNU Sumedang dan berakhir di Aula IPP Pemda Sumedang.
Ketua PCNU Sumedang H Sa'dulloh mengatakan bahwa NU lahir pada bulan Januari yang bertepatan dengan bulan Rajab. Untuk memperingati harlah NU ini, PCNU Sumedang melaksanakan serangkaian kegiatan yang dimulai pada Januari dan berakhir hari ini bulan Rajab. Makanya kegiatan hari ini disebut puncak harlah NU.
Semua badan otonom NU, lembaga NU, dan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kabupaten Sumedang dari bulan Januari diwajibkan membuat kegiatan. Dan Alhamdulillah kegiatan rangkaian ini berjalan lancar dan terlaksana. Sengaja rangkaian kegiatan harlah NU ini dibuat panjang supaya keberadaan NU di daerah semakin kuat, terang Sa'dulloh.
Ia menegaskan, saat ini ada beberapa ormas yang tidak suka dengan NU. Bahkan ormas tersebut cenderung tidak suka apabila Pancasila menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menyikapi ini semua, PCNU Sumedang dengan tegas menolak ormas yang anti-Pancasila tersebut.
Hal ini terpampang jelas dalam spanduk atau alat peraga yang terpasang disekitar area aula IPP Pemda Sumedang tempat puncak Harlah NU berlangsung. Malahan dalam sambutannya Sa'dulloh dengan tegas dan lantang mengatakan, NU Sumedang menolak ormas anti-NKRI. Malahan ia menugaskan secara khusus kepada Banser yang ada di Sumedang untuk selalu waspada bila ormas-ormas tersebut berbuat makar.
“Kemerdekaan NKRI salah satunya merupakan buah dari pada perjuangan kiai-kiai NU beserta para santrinya. Jadi kalau saat ini ada orang yang berani mengusik NKRI, berarti orang tersebut suul adab terhadap kiai. Dan kita selaku warga NU tidak akan tinggal diam. NKRI harga mati,” papar Sa'dulloh.
Tausyiah diniyah atau mauidoh hasanah dalam harlah NU tersebut disampaikan oleh KH Abas Bili Yahsi dari Buntet Cirebon. Kiai Abbas menyampaikan materi tentang asal usul/asbabul nuzul kegiatan yang suka dilakukan oleh warga NU. Seperti kegiatan haulan, walimah, tahlilan, yasinan, dan lain sebagainya. Banyak sekarang yang mengatakan bahwa kegiatan seperti itu bid'ah. Padahal kegiatan tersebut sumbernya jelas dari Al-Qur'an dan Hadits, papar Kiai Abas. (Ayi Abdul Kohar/Mukafi Niam)