Kudus, NU Online
Pagi menjelang siang, siswa MI NU Miftahul Huda 02 Sudimoro Karangmalang Gebog Kudus berkerumun di tengah hamparan hijau halaman madrasah mereka. Meski di bawah sengatan terik matahari, mereka masih terlihat keceriaan di wajah para tunas penerus perjuangan NU tersebut yang penuh antusias sedang memanen satu demi satu buah mentimun, kacang panjang, ubi jalar, jagung dan kedelai yang menjuntai di hadapan mereka.<>
Panen ini dilakukan setelah sekitar dua bulan yang lalu kegiatan bercocok tanam dimulai sebagai bagian dari praktek pembelajaraan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di luar kelas (outbond). Mereka memanfaatkan halaman madrasah yang luas dan subur untuk ditanami apotik hidup, buah-buahan dan sayuran organik dengan memanfaatkan pupuk kandang dari kotoran sapi dan kambing yang ada di lingkungan dukuh Sudimoro dengan tanpa sedikitpun mencampurkan pupuk kimia.
“Rasanya enak, kami sangat puas dan senang sekali dapat merasakan hasil keringat sendiri yang telah kita lakukan sejak dua bulan yang lalu. Mulai mencangkul, memberi pupuk, menyiangi rumput, hingga memanen dan akhirnya kita dapat menikmati hasil panen sendiri bersama-sama,” ujar salah satu siswa kelas 5 Maulana Ilyas, yang sedang mencicipi hasil panen mentimunnya, Sabtu (23/3).
“Hasil panennya juga sehat Karenna tanpa campuran pupuk kimia sedikitpun”. Ujar Afif, salah satu siswa menimpali.
Menurut guru IPA MI NU Miftahul Huda 02 Mahfud Nahrowi, motivasi diadakannya kegiatan berkebun tersebut untuk memanfaatkan lahan kosong halaman madrasah. Begitu juga, agar siswa-siswi lebih dapat mencintai alam dan mengamati lebih dekat proses perkembangan tumbuhan mulai dari cara penanaman hingga masa panen.
“Ini adalah salah satu upaya kami untuk menciptakan peserta didik yang sesuai dengan karakter mereka yang hidup di pedesaan. Melalui kegiatan berkebun seperti ini, mereka (siswa) dapat mengidentifikasi dengan tepat mana tumbuhan yang berkembang biak dengan biji, setek, ubi batang maupun lainnya,”papar Alumni STAIN Kudus ini.
Hasil Panen ini merupakan wujud semangat anak-anak dalam berkebun. Bahkan, saat menanam, mereka tidak canggung memungut kotoran kambing untuk pupuk organik.“ Kami bangga dan terharu atas semangat anak-anak. Apalagi kalau melihat siswi perempuan antusias ikut mencangkul secara bergantian.” ujarnya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : Qomarul Adib/Nahrowi
Terpopuler
1
Innalillahi, H Tosari Widjaja Wafat dalam Usia 84 Tahun, Aktivis NU Sejak Muda
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
3
Khutbah Jumat: Rabiul Awal, Maulid, dan Keutamaan Membaca Shalawat
4
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Perjuangan Tosari Widjaja, Bantu Penuh Pendirian PCINU Maroko
Terkini
Lihat Semua