Daerah

Pelajar NU NTB Kompak Tolak Politik Uang dan SARA

Kamis, 15 Februari 2018 | 11:00 WIB

Mataram, NU Online
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama kompak ikut menandatangani Deklarasi Tolak Politik Uang dan Politik SARA yang diselenggarakan Bawaslu NTB.

Selain kedua pimpinan banom NU tersebut, peserta deklarasi di antaranya TNI, Polri, KPU, BAWASLU,  pemerintah setempat, pimpinam parpol, cagub dan cawagub, ormas, OKP dan ratusan Panwas kabupaten dan kota  di Nusa Tenggara Barat.

Ketua PW IPNU NTB Syamsul Hadi mengatakan, data pemilih pemula berdasarkan data KPU NTB mencapai 10 % lebih. Data ini sangat siginifikan dalam menentukan pemimpin daerah  berjuluk bumi gora  ini. Dan dari data 10 % itu, tentunya didominasi para pelajar. 

"Kami harapkan semua pelajar yang sudah punya hak pilih bisa menggunakan hak pilihnya," harap Syamsul usai menandatangani sapanduk yang bertuliskan Pemilukada Damai Tolak Politik Uang dan Politik SARA di Jalan Udayana, Mataram, Rabu (14/02).

Menurut Syamsul, sebagai seorang pelajar tentu penting mentukan siapa pempimpin daerahnya berdasarkan pilihan rasional, sesuai nurani, jangan karena ada susuatu dan lain hal apalagi sampai transaksional semacam uang.

"Kami yakin di kalangan pelajar khususnya pelajar Nahdlyin tidak ada politik uang juga tidak ada politik SARA," kata alumnus Pendidikan Fisika IKIP Mataram ini.

Hal senada disampaikan Ketua IPPNU NTB Baiq Maisarah. Ia yakin bahwa di kalangan pelajar, khususnya kader-kadernya tidak akan terjadi money politic, apalagi politik SARA.

Owner May Mutiara Lombok ini juga meminta kepada seluruh pelajar agar tidak termakan berita hoaks, khususnya berita pilkada.

"Kenali calon lewat visi misisnya dan juga pelajari track recordnya, baru tentukan pilihan," ucapnya. (Red: Abdullah Alawi)