Daerah

Pergunu Jombang Imbau Pendidikan Kenalkan Nilai-nilai Pendiri NU

Jumat, 11 Juni 2021 | 04:00 WIB

Pergunu Jombang Imbau Pendidikan Kenalkan Nilai-nilai Pendiri NU

Audiensi Pergunu Jombang dengan Bupati, Kamis (10/6). (Foto: Yusuf Suharto)

Jombang, NU Online

Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Jombang, Jawa Timur melakukan audiensi dengan Bupati Hj Mundjidah Wahab. Rombongan Pergunu diterima di Pendopo Kabupaten, Kamis (10/6).

 

Audiensi dengan tujuan terutama mengusulkan kepada Bupati agar Pemerintah Daerah Jombang membumikan konsep dan pemikiran khususnya KH Hasyim Asy'ari serta implementasinya di sekolah se-Kabupaten Jombang. Rombongan Pergunu yang dipimpin Ketua H Syamsul Arifin mengatakan agar dalam pembelajaran para guru mengenalkan teladan kependidikan oleh para ulama Jombang.

 

"Pergunu mengusulkan kepada bupati agar dalam masa orientasi siswa, dikenalkan metode pendidikan ala Kiai Hasyim Asy'ari," ujar H Syamsul Arifin. 

 

Sebagaimana diketahui, Kiai Hasyim Asy'ari dalam hal kependidikan, menyusun kitab yang berisi etika atau akhlak mendidik, dan sekaligus akhlak para peserta didik. 

 

"Kitab yang dirujuk adalah karya kiai Hasyim Asy'ari yaitu Adabul 'Alim wal Muta'allim yaitu kitab etika guru (orang alim) dan etika para pembelajar," ujar H Syamsul Arifin diamini Sekretaris, Gus Shobih Arwani. 

 

"Tim kajian pemikiran pendidikan ini sudah lama berproses dan sering mengadakan pertemuan untuk kajian dan pematangan konsep kependidikan Kiai Hasyim Asy'ari," ujar doktor alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya ini. 

 

Sebagaimana diketahui bahwa pengenalan pemikiran dan metode kependidikan Kiai Hasyim Asy'ari dalam kitab Adabul Alim wal Muta'allim itu meliputi, akhlak pelajar terhadap diri sendiri, akhlak murid kepada guru, akhlak pelajar (murid, siswa) ketika belajar. 

 

"Pergunu, di samping melatih dan membimbing siswa-siswa baru untuk mengenali metode kependidikan Kiai Hasyim Asy'ari, juga siap mengadakan ToT (training of trainer) bagi guru-guru. Selanjutnya guru yang dilatih akan melatih para siswa," ujar H Syamsul Arifin. 

 

Pergunu, lanjut dia, sudah membentuk tim kajian pemikiran Kiai Hasyim Asy'ari. Tim ini melibatkan para kiai muda dari Aswaja NU Center PCNU Jombang, di samping tim atau trainer dari Pergunu Jombang sendiri.

 

Di antara trainer, sambung H Syamsul Aridin, adalah Yusuf Suharto (dewan Pakar Pergunu Jombang dan Dewan Pakar Aswaja NU Center PCNU Jombang), Ketua Pergunu (Syamsul Arifin), Kiai Zainuri (Ketua Aswaja NU Center PCNU Jombang), Gus Sholahuddin (Pengasuh Pesantren), Ustaz Abdul Malik (pengurus Pergunu), Gus Shobih (sekretaris Pergunu Jombang), Ustaz Adib Faishol (trainer), Bu Mamik Rosita (trainer), Gus Fakhruddin (Pengasuh Pesantren), dan Ustaz Sholahuddin (trainer). 

 

"Pergunu juga mendukung agar  pemerintah Jombang mengadakan dan memeriahkan peringatan hari santri," ujar H Syamsul Arifin. 
 

Atas usulan dan masukan itu, Bupati memberikan respons positif. Ia menceritakan adanya data pemisahan pemerintah Mojokerto ke pemerintah Jombang. "Itu terjadi pada 21 Oktober 1910. Kami menemukan datanya dua tahun lalu. Suratnya masih ada," ujar Bupati yang merupakan putri dari pendiri NU, KH. Abdul Wahab Hasbullah. 

 

"Dan 21 Oktober itu jadi hari jadinya Pemerintah Jombang. Dibarengkan dengan peringatan Hari Santri 22 Oktober," ujar perempuan yang pernah lama menjabat sebagai Ketua Muslimat NU Jombang itu. 

 

Hal yang menarik dan unik, Bupati juga akan mengadakan acara tingkeban massal. "Kita kumpulkan ibu-ibu hamil untuk khataman dan penyuluhan kesehatan," ujarnya.

 

Bupati mendukung usulan Pergunu, bahkan pengenalan nilai kependidikan para muassis NU (Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Wahab Hasbullah dan Kiai Bisri Syansuri) bukan hanya di masa orientasi siswa baru, tapi juga menyatu dalam pembelajaran.

 

"Sebenarnya tidak hanya pada masa pengenalan siswa baru, tapi juga dalam seluruh pembelajaran," ujar Bupati ketika menerima 11 rombongan Pergunu Jombang, didampingi Pak Agus Purnomo (Kepala Dinas Pendidikan Jombang), Pak Anwar asisten 1 Bupati dan 
P Wignyo Staf Ahli.

 


Audiensi pun menghasilkan beberapa kesimpulan. 

Pertama, Bupati merespons positif usulan dan saran dari Pergunu tentang agenda kegiatan ToT Mendidik ala Muassis NU bagi peserta didik baru melalui kegiatan MPLS/MOS. Bupati menyarankan dinas terkait untuk segera menindaklanjuti terkait teknis pelaksanaannya melalui diskusi bersama (Pergunu, Dinas Pendidikan, Kemenag).

 

Kedua, terkait pembinaan karakter siswa- siswi, Bupati mengharap tidak hanya di kegiatan MPLS, namun harus dilakukan secara terus menerus guna mewujudkan visi jombang berkarakter dan berdaya saing khususnya dalam pendidikan. 

 

Ketiga akan ada kegiatan peringatan hari jadi Pemerintah Kota Jombang, provinsi dan Hari Santri, pada tanggal 21 Oktober.

 

Keempat, penguatan kegiatan mulok di sekolah-sekolah negeri dan umum dengan rencana kegiatan Musabaqah bersifat virtual sebagai evaluasi penyelenggaraan mulok di sekolah-sekolah. Hal ini untuk mengukur ketercapaian dan kesuksesan program.

Kontributor: Yusuf Suharto
Editor: Kendi Setiawan