Daerah

Puluhan Pemuda NU Santuni Yatim di Cirebon

Senin, 9 September 2019 | 20:30 WIB

Puluhan Pemuda NU Santuni Yatim di Cirebon

Santunan anak yatim oleh para pemuda NU di Cirebon, Jawa Barat, Senin (9/9).

Cirebon, NU Online
Dalam rangka memperingati 10 Muharram, puluhan pemuda NU Desa Mertapadawetan yang tergabung dalam komunitas Sahabat Kecil kembali menggelar kegiatan sosial.

Para pemuda desa itu mengadakan kegiatan amal berupa memberikan santunan kepada anak yatim di Desa Mertapadawetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (9/9) malam.
 
Ketua pelaksana, Muhammad Giat meyebut, terdapat sekira 130 anak yatim dari Desa Mertapadawetan dan sekitarnya mendapat santunan berupa uang dan bingkisan.
 
Boger sapaan akrabnya melanjutkan, kegiatan sebagai wujud kepedulian pemuda komunitas sahabat kecil kepada anak yatim dan dhuafa. 
 
"Santunan ini sebagi wujud kepedulian kami terhadap anak yatim dan duafa. Semoga kami mendapat keberkahan di bulan Muharram ini," ungkapnya.
 
Sementara itu, sesepuh Mertapadawetan, Kiai Sopari menyambut baik kegiatan santunan. Kiai Sopari menyampaikan, bulan Muharram menjadi momentum untuk saling hormat dan menghormati, salah satunya dengan memberikan santunan kepada anak yatim.

"Saya merinding, acara ini luar biasa. Mari kita terus menjaga kesatuan dan persatuan, serta saling hormat dan menghormati," katanya.
 
Kiai Sopari menyampaikan, di bulan Muharram terdapat 10.000 malaikat turun ke bumi dan mendoakan kebaikan manusia terhadap anak yatim dan dhuafa.
 
"Satu anak yatim sama dengan 10.000 malaikat. Para malaikat itu mendoakan orang yang memberi santunan kepada anak yatim agar dapat masuk surga bersampingan dengan Nabi Muhammad Saw dan anak yatim," pungkasnya.

Sebelum santunan anak yatim dimulai, terlebih dahulu dilaksanakan pawai obor dengan diiri marching band keliling Desa Mertapadawetan. Hadir dalam kegiatan, Kepala Desa Mertapadawetan, jajaran Kapolsek Astanajapura, Koramil Astanajapura, Satuan Kordinasi Anak Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Astanajapura, dan tokoh masyarakat setempat.
 
Kontributor: Abdul Mu'izz
Editor: Kendi Setiawan