Banda Aceh, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh akan menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-XIV pada 25-27 Desember 2020 mendatang.
Ketua Organizer Ceremoni (OC) Konferwil NU Aceh, Iskandar Zulkarnaen mengatakan, panitia penyelenggara tengah menyiapkan sejumlah teknis untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan forum musyawarah tersebut menjadi sebaran Covid-19. Pasalnya, pada Desember ini penyebaran virus membayangkan itu belum ada tanda-tanda mereda.
"Kami berharap semua peserta dan panitia acara wajib menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengecek suhu tubuh serta menggunakan hand sanitizer," katanya di kantor PWNU Aceh, Lamcot, Banda Aceh, Senin (21/12).
Forum musyawarah terbesar NU tingkat wilayah itu mengusung tema 'Membangun Komitmen Nahdlatul Ulama Aceh untuk Penanggulangan Covid-19'. Tema ini diharapkan menjadi salah satu konsentrasi para peserta konferensi untuk terus berupaya ikut serta menangani Covid-19 dan berbagai dampaknya.
Iskandar menyebut, forum lima tahunan tersebut selain menjadi ajang pergantian pengurus, juga akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi kepada Pemerintah Aceh berupa hasil musyawarah dan produk hukum melalui bahtsul masail yang dibahas oleh tim yang dibentuk PWNU Aceh.
Menurut informasi yang beredar, Konferwil kali ini akan dibuka oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Sementara itu, Ketua PWNU Aceh, Tgk H Faisal Ali mengatakan, acara Konferwil ini akan dihadiri oleh warga NU di berbagai lintas kepengurusan. Di samping itu juga perwakilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dijadwalkan hadir.
Oleh karenanya, ia berharap momentum tersebut dijadikan ajang silaturahim warga NU dalam menyatukan pikiran dan berbagi pengetahuan terkait dengan isu-isu terkini yang berkembang, khususnya di Aceh.
"Kami sangat berharap, kegiatan ini agar didukung oleh berbagai pihak agar dapat terlaksana dengan sukses dan berlancar lancar," pintanya.
Adapun peserta konferensi wilayah terdiri dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Aceh, Rais Syuriah, ketua tanfidziyah, dan sekretaris tanfidziyah.
Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Syamsul Arifin