Lombok Tengah, NU Online
Sekitar 20 anak siswa SMK Pondok Pesantren Sirajul Huda, Desa Paok Dandak, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) terlihat asyik beraktivitas di tengah sawah. Mereka berseragam merah putih sedang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing.
"Kami memprogramkan kegiatan ekstrakurikuler agribisnis ini setiap sore, tujuannya agar mereka mencintai pertanian. Kegiatan tidak hanya diikuti siswa agribisnis tapi juga siswa multimedia," kata Nurudin, Rabu (6/11).
Pria yang juga pembimbing tersebut menyampaikan bahwa siswa SMK Islam Pesantren Sirajul Huda Paok Dandak membuka dua jurusan keahlian, yakni multimedia yang mulai dibuka sejak tahun 2013 dan agribisnis tanaman pangan dan holtikultura yang baru dibuka 2 tahun berjalan ini.
Nuruddin mengemukakan, walaupun kegiatan ekstra agribisnis ini baru berjalan satu tahun, tapi target kegiatan sudah menunjukkan hasil.
"Strateginya, kami kelompokkan mereka digabung dari agribisnis dan multimedia. Kemudian mereka diberikan lahan masing-masing kelompok untuk memelihara jenis tanaman tertentu, lalu dilombakan," urainya.
Ditambahkannya, bagi kelompok yang menghasilkan panen terbaik, oleh sekolah diberikan hadiah dan masing-masing diberikan hak untuk menjual hasil pertanian yang kemudian digunakan untuk membeli bibit dan pupuk.
Salah seorang siswa kelas X agribisnis bernama Sevana Mahlinda mengaku sangat senang dengan aktivitasnya ini.
Ditemui di tengah sayuran yang tengah disirami, Mahlinda menjelaskan bahwa saat ini ia dan anggota kelompoknya sedang belajar menyemai lagi setelah beberapa waktu lalu tanaman lama usai dipanen.
"Kemarin kita panen sawi jumbo dan pak choy. Sekarang kita sedang semai kembang kol," jelas cewek yang oleh teman-temannya akrab disapa Linda tersebut.
Senada dengan Linda, Doni Hardinata salah seorang siswa lain yang mengambil jurusan multimedia mengatakan bahwa dirinya dan sejumlah teman sangat menikmati kegiatan agribisnis. Tak hanya bertanam di sekolah, bahkan di rumahnya ternyata juga mulai belajar bertanam menggunakan pot.
"Berkat ilmu yang saya dapatkan di sini, di rumah sekarang saya mulai bertanam cabe dan tomat tapi pakai pot saja," ungkapnya.
Doni mengaku sudah meminta kepada orang tuanya disediakan lahan khusus di sawah yang dimiliki seluas 1 are untuk mengembangkan ilmu.
"Nanti saya akan praktikkan cara-cara yang saya sudah dapatkan di sini," pungkasnya.
Kontributor: Hadi
Editor: Ibnu Nawawi