Daerah

SMK Ma’arif NU Banjar Bentuk Karakter Siswa dengan Dhuha dan Asmaul Husna

Rabu, 17 Maret 2021 | 05:00 WIB

SMK Ma’arif NU Banjar Bentuk Karakter Siswa dengan Dhuha dan Asmaul Husna

Salah satu kegiatan siswa-siswi SMK Ma’arif Kota Banjar, Jabar. (Foto: NU Online/)

Banjar, NU Online
SMK Ma’arif NU Kota Banjar Jawa Barat menjadi satu-satunya sekolah yang mendapatkan program Center of Excellence di Kota Banjar. Dari 14.000 SMK yang ada di Indonesia, hanya 4320 yang dapat progam tersebut. Salah satunya adalah sekolah yang berlokasi di Jalan dr. Husen Kartasasmita Nomor 47 ini.


Sejak berdiri tahun 2011, secara kuantitas SMK Ma’arif NU Kota Banjar terus mengalami peningkatan, terlebih dengan penerapan sistem poin bagi siswa di lembaga yang berada di bawah naungan Pesantren Al Amin pimpinan KH Lili Hasanudin ini.


Kepala SMK Ma’arif NU Kota Banjar, Fahmi Subhan Hasani menyatakan sangat bersyukur karena seiring berjalannya waktu lembaga yang dikelolanya semakin mendapat kepercayaan dari berbagai pihak, baik masyarakat maupun pemerintah.


"Alhamdulillah di tahun 2020 ini kita mendapatkan program CoE dari Kemendikbud RI untuk jurusan Akuntansi dan Lembaga Keuangan, dan ini satu-satunya yang dapat di Kota Banjar," katanya kepada NU Online di Kota Banjar, Rabu (17/03).


Menurut Fahmi, kultur keagamaan yang terus dihidupkan di sekolah menjadi modal utama untuk menjadi lembaga yang patut dibanggakan. Katanya, kultur keagamaan berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter siswa dari berbagai jurusan,  yaitu akuntansi dan keuangan lembaga, teknis dan bisnis sepeda motor (TBSM), tata boga dan pemasaran.


Ia mencontohkan, sebelum belajar seluruh siswa terlebih dahulu diwajibkan melaksanakan shalat dhuha berjamaah, membaca Al-Qur'an dan Asmaul Husna. Kebiasaan ini ternyata berpengaruh terhadap pembentukan prilaku siswa.


"Bahkan, ada sentilan kalau sekolah kita itu tempat rehabilitasi. Mengapa demikian? Karena ada siswa SLTP yang masuk daftar hitam karena perilakunya. Namun setelah masuk ke sini perubahannya total. Makanya ada yang menyebut begitu," ucap pria berusia 28 tahun ini sambil tersenyum.


Sedangkan untuk mendisiplinkan siswa, SMK Ma’arif NU Banjar menerapkan sistem poin guna mengukur berbagai aspek yang berhubungan dengan siswa, begitu juga dengan tingkat kepatuhan terhadap aturan sekolah. Angka bolos siswa tiap tahun sangat minim meski sekolah ini belum dipagar dan belum dipasang CCTV.


"Disiplin dan kepatuhan itu bukan karena pagar atau CCTV tapi karena akhlaq," imbuhnya.


Tahun ini Fahmi bertekad untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan tetap memprioritaskan untuk kalangan tidak mampu. Pihak sekolah, katanya, terus berusaha semaksimal mungkin untuk membantu siswa yang kurang mampu.


“Kami kungungi orang tua siswa yang akan kami bantu, kami lihat kondisi rilnya, lalu kami carikan donatur,” pungkasnya.


Kontributor: Muhafid
Editor: Aryudi A Razaq