Bekasi, NU Online
Perayaan Hari Santri di Kota Bekasi dimeriahkan dengan pertunjukan teatrikal untuk korban bencana di Palu dan Donggala, Ahad (21/10). Hal tersebut dilakukan santri dari Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Darut Tauhid Islami di bawah naungan Lembaga Pembinaan Pendidikan Al-Qur’an (LPPA) Tarbiyah Kota Bekasi.
Mereka menyanyikan lagu Atuna Tufuli, yang dipopulerkan oleh Grup Gambus Sabyan di Indonesia. Lagu itu menceritakan sebuah penderitaan anak-anak di Timur Tengah yang masa depannya hilang karena peperangan.
Sebuah negeri dan tanah air yang damai, menjadi impian bersama. Begitu pula halnya di Indonesia. Perang pemikiran yang kerap menimbulkan ujaran kebencian dan berita bohong, termasuk bencana yang melanda harus segera terselesaikan.
Sembari menyanyikan Atuna Tufuli, mereka menempatkan huruf-huruf di atas kepala yang bertuliskan ‘Peduli Palu & Donggala’. Mereka berharap, agar warga terdampak bencana, terutama kehidupannya, dapat pulih kembali.
Sekretaris LPPA Tarbiyah Kota Bekasi, Nurmala, mengatakan bahwa aksi teatrikal tersebut dilakukan sebagai doa untuk saudara kemanusiaan di Palu dan Donggala. “Tak lupa pula untuk pemerintah dan masyarakat seluruh Indonesia agar terus membantu korban bencana hingga Palu dan Donggala dapat bangkit kembali,” katanya, kepada NU Online, usai peringatan hari santri Kota Bekasi.
Di hadapan Wali Kota Bekasi, para kiai, dan ribuan santri, Pembina Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kota Bekasi ini juga berharap kawasan ini senantiasa dilindungi Allah, sehingga terhindar dari berbagai malapetaka.
“Dengan doa para santri dan kiai, insyaallah diijabah oleh Allah,” harapnya. (Aru Elgete/Ibnu Nawawi)