Ketua PWNU Jawa Barat, KH Hasan Nuri Hidayatullah di acara pelantikan PCNU Garut (Foto: NU Online/Muhammad Salim)
Muhammad Salim
Kontributor
Garut, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah atau dikenal dengan Gus Hasan berpesan kepada jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU Garut yang baru saja dilantik untuk melaksanakan tiga hal.
"Yakni Himayatud Din, Himayatud Daulah, dan Himayatul Ummah," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan dalam prosesi pelantikan PCNU Garut masa khidmat 2020-2025 yang dilaksanakan di Gedung Pendopo Garut Jalan Kiansantang No 2, Kecamatan Garut Kota, Jumat (7/8).
Dikatakan, mengamalkan Himayatud Din, yaitu menjaga agama sebagaimana tuntunan akidah Islam Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja), karena amanat langsung dari Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari bahwa didirikannya NU untuk menjaga dan mengembangkan Islam yang Aswaja.
"Saya minta PCNU Garut bisa menjaga agama sesuai tuntunan akidah Islam Aswaja, agar Aswaja tetap terjaga dan hal tersebut sebagai pembeda mana yang benar dan mana yang salah sebagaimana bedanya Aswaja dengan golongan lain seperti syi'ah," tutur Gus Hasan.
Yang kedua lanjutnya, yaitu Himayatud Daulah, yakni menjaga negara. Di mana menjaga negara merupakan pesan muassis NU Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan motto hubbul wathon minal iman, sehingga NU akan gerah jika ada yang mengotak atik NKRI dengan alasan apapun.
"NU harus mengamalkan Himayatud Daulah, di mana menjaga negara merupakan pesan muassis NU KH Hasyim Asy'ari untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan motto hubbul wathon minal iman," ujarnya.
Terakhir, pesan Gus Hasan yakni NU harus mengamalkan Himayatul Ummah, yaitu menjaga masyarakat. Menjaga masyarakat merupakan tanggung jawab para ulama dengan tiga cara.
"Pertama yaitu dengan pendidikan. Di mana NU merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar yang memiliki lembaga pendidikan berupa pesantren, di Jawa Barat ada sekitar 10.000an pesantren yang 90% milik tokoh-tokoh NU," ucapnya.
Disampaikan, walaupun dari 900 triliun anggaran untuk pendidikan yang nempel untuk pesantren hanya 2,9 triliun. Itupun belum cair," tandasnya yang disambut dengan tawa pengurus dan tamu undangan.
Kedua sambungnya, masyarakat harus dijaga dari segi ekonomi, sehingga NU harus mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan pemberdayaan ekonomi, setidaknya dengan membuat pasar kaki lima yang besar bisa menjajakan dagangan masyarakat yang banyak.
"Ketiga, masyarakat harua dijaga kesehatannya, salah satu kebutuhan dasar masyarakat selain pendidikan dan ekonomi, yaitu kesehatan. Di mana ulama NU banyak yang ahli dalam pengobatan seperti Ikatan ahli ruqyah, namun hal tersebut maaih kurang diakui oleh pemerintah sebagai salah satu pengobatan alternatif," ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan pelantikan tersebut Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah, sekretaris PWNU Jabar KH Asep, Wakil Rais PWNU Jabar KH Mujiyo Nurkholis, perwakilan DPRD Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayatullah.
Selanjutnya juga nampak hadir Bupati Garut H Rudy Gunawan, Ketua DPRD Garut Hj Euis Ida Wartiah, ketua MUI Garut KH Sirojul Munir, Kapolres Garut AKBP Dede Yudy Ferdiansah, Dandim 0611 Garut Letkol CZI Deni Iskandar, perwakilan ormas, OKP, parpol, dan tamu undangan lainnya.
Kontributor: Muhammad Salim
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua