'Risalah Organisasi IPNU', Majalah Pelajar NU Era 1960-an
Sabtu, 22 Februari 2020 | 04:00 WIB
Ajie Najmuddin
Kontributor
Dalam pidato pertanggungjawabannya, di hadapan peserta kongres, Ketua PP IPNU Tolchah Mansoer menegaskan komitmen IPNU untuk ikut senantiasa meningkatkan kontribusi mereka kepada masyarakat :
“Bukanlah kedjajaan dan keagungan organisasi itu jang menjadi tjita-tjita utama. Tapi bagaimana organisasi itu bisa memberikan sumbangan kepada masjarakat dalam segala bidangnja. Tudjuan organisasi ini masih djauh; apa jang nampak di depan mata kita ini hanja sekelumit jang tidak banjak artinya.”
“Tjita-tjita daripada IPNU jalah membentuk manusia jang berilmu, tetapi bukan manusia calon kasta elite di dalam masjarakat. Tidak. kita menginginkan masjarakat jang berilmu. Tetapi jang dekat dengan masjarakat.”
Pidato pertanggungjawaban Tolchah sebagai ketua umum IPNU ini, menjadi yang terakhir baginya. Estafet Ketua Umum PP IPNU periode 1961-1963 selanjutnya diemban kepada Ismail Makky.
Setelah Kongres ke-IV, kepengurusan PP IPNU di bawah kepemimpinan Ismail Makky, membuat beberapa gebrakan baru. Selain tentunya, pembentukan cabang-cabang baru, juga membuat media cetak berupa majalah berukuran kecil yang diberi nama "Risalah Organisasi IPNU".
Dari salah satu majalah 'Risalah Organisasi IPNU' terbitan Oktober 1961 (No.2 tahun pertama), memuat sejumlah informasi penting tentang perkembangan organisasi pelajar NU itu, yang dirangkum ke dalam empat rubrik, yakni : Problim Kita (Redaksi), Aneka Ragam Kesekretariat, Aneka Kegiatan, dan Dunia Pengetahuan.
Dipaparkan pula mengenai nama-nama pengelola majalah dan susunan redaksi. Sebagai pimpinan umum yakni A. Hidjazi A.S. Kemudian di Dewan Redaksi, ada A. Nawawi Rambe (kemudian hari dikenal sebagai akedmisi/penulis buku), Moensif Nahrawi (pendiri PMII), dan Thabrani Basri (Ketum PWNU Kalimantan Selatan 1997-2002). Sedangkan Asnawi Latif (Ketum IPNU 1963-1976) dan A. Ja'cub Chatib membantu di bidang tata usaha.
Majalah 'Risalah Organisasi IPNU' terbit secara berkala, setiap bulan sekali, dengan harga untuk berlangganan sekwartal (tiga bulanan) Rp. 15. Penerbitan majalah ini di bawah tanggung jawab Departemen Penerangan Pimpinan Pusat IPNU yang kala itu masih berkantor di Jl Djogonegaran Jogjakarta.
Majalah bersampul hijau kuning ini beredar di kala era zaman Demokrasi Terpimpin, untuk menjadi corong informasi dari pengurus pusat kepada para pengurus dan anggota di daerah. Sekaligus menjadi sarana untuk mengembangkan bakat para kader IPNU di bidang jurnalistik. Sayangnya, tidak ada sumber yang menerangkan usia majalah ini, apakah hanya bertahan pada satu periode kepengurusan atau masih dilanjutkan pada masa pengurus berikutnya.
Penulis: Ajie Najmuddin
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua