Internasional

Deretan Kejahatan dan Pelanggaran Perang Israel Sejak Bombardir Gaza

Rabu, 8 November 2023 | 10:30 WIB

Deretan Kejahatan dan Pelanggaran Perang Israel Sejak Bombardir Gaza

Kondisi salah satu lokasi di Gaza yang dibom Israel. (Foto: kantor berita Palestina WAFA via Times of Gaza)

Jakarta, NU Online

Gelombang serangan udara Israel selama sebulan terakhir menghancurkan fasilitas-fasilitas kesehatan, pendidikan, dan rumah ibadah di Jalur Gaza. Serangan Israel mengalami eskalasi tajam sejak kelompok militan Hamas menembakkan rudal ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

 

Jika mengacu pada hukum internasional yang dirilis oleh PBB menyatakan, menyerang fasilitas kesehatan merupakan pelanggaran berat menurut Konvensi Jenewa tanggal 12 Agustus 1949. 


Teranyar, rudal Israel menghantam Universitas Al-Azhar yang dikelola badan khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza dan sekolah al-Fakhoora di kamp pengungsi Jabalia, Sabtu (4/11/2023).


Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, lebih dari 102 fasilitas kesehatan di Gaza luluh lantah akibat hantaman bom Israel, 136 tenaga kesehatan tewas, dan 25 ambulans hancur.

 

Laporan yang sama dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 200 serangan Israel menargetkan faskes di Gaza, 118 serangan menyasar faskes di Tepi Barat dan Yerussalem Timur sejak 7 oktober 2023. 


Mengacu poin-poin hukum internasional tentang kejahatan perang yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyerang fasilitas kesehatan merupakan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa 1949.


Sebelumnya, pasukan Israel juga menyerang generator listrik dan panel surya di Rumah Sakit al-Wafa di Kota Gaza. Serangan ke rumah sakit itu terjadi setelah tentara Israel menyerang pintu masuk Rumah Sakit al-Shifa, area sekitar Rumah Sakit al-Quds, dan area sekitar Rumah Sakit Indonesia.


Selain itu, Israel mengebom dua masjid di selatan Gaza yaitu masjid Ali bin Abi Thalib dan masjid Al-Istijabah.


Asisten profesor kebijakan publik di Institut Studi Pascasarjana Doha, Tamer Qarmout, mengatakan bahwa serangan fasilitas umum ini merupakan bagian dari strategi perang Israel.


"Jadi apa yang mereka (tentara Israel) lakukan adalah merampas mata pencaharian warga sipil yang terjebak di Gaza utara. Jadi mereka menghantam tangki air, menyerang fasilitas sipil, rumah sakit, dan bahkan sekolah UNRWA di mana orang-orang mengungsi. Sebentar lagi, masyarakat tidak punya pilihan selain pergi ke selatan," kata Tamer.


Daftar Fasilitas Umum yang Hancur

Mengutip Databoks, Badan Pusat Statistik Palestina (PCBS) melaporkan sepanjang periode 7 Oktober hingga 6 November 2023 sudah ada 160 bangunan sekolah Palestina yang hancur akibat serangan Israel.


Kemudian, ada 88 bangunan kantor pemerintahan Palestina yang hancur karena serangan serupa, 60 bangunan sekolah hancur total, dan 25 rumah sakit mengalami kerusakan.


Rumah ibadah seperti masjid dan gereja pun hancur, dengan jumlah masing-masing 55 unit dan 3 unit.


Selain angka-angka di atas, PCBS mengestimasikan jumlah rumah yang rusak mencapai 220 ribu unit, rumah yang hancur total mencapai 40 ribu unit, dan bangunan lainnya yang hancur sekitar 8 ribu unit.


Tuntut Adili Israel di Mahkamah Internasional

Aksi akbar aliansi rakyat Indonesia bela Palestina yang digelar di Monas, Jakarta Pusat pada Ahad (5/11/2023) menuntut Israel diadili di Mahkamah Internasional atas kejahatan perang. 


Sebelumnya, Kepala Jaksa Penuntut di Mahkamah Pidana Internasional, Karim Khan dalak konferensi pers di Mesir pada 29 Oktober lalu mengatakan pihaknya telah menyelidiki setiap kejahatan yang dilakukan oleh Israel dan Hamas di wilayah Palestina.