Di Kazakhstan, Ketum PBNU: Berhenti Jadikan Agama sebagai Alat Legitimasi Kekuasaan
Kamis, 15 September 2022 | 11:15 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat bertemu dengan Mufti Kazakhstan Syekh Nauryzbay Kazhy Taganuly di Istana. (Foto: dok. Ghufron Siradj)
Syifa Arrahmah
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan sejumlah ide dan gagasan kemanusiaan dalam forum Internasional The 7th Congress of Leaders of World and Traditional Religions yang berlangsung di Nur Sultan, Kazakhstan, Rabu-Kamis (14-15/9/2022).
Dalam forum yang diikuti oleh para pemimpin dan tokoh agama sedunia itu, Gus Yahya berpendapat bahwa legitimasi politik di dunia harus dikembalikan ke posisi yang benar dengan tidak melihat legitimasi politik dari perspektif agama.
“Itu dilakukan agar tidak menjadikan identitas agama sebagai basis politik dan kekuasaan,” kata Gus Yahya, Kamis (15/9/2022).
Tak hanya itu, pria kelahiran Rembang, 15 Februari 1966 itu juga menyampaikan pesan tentang pentingnya mengambil inspirasi dari ajaran-ajaran agama untuk membangun relasi kemanusiaan yang damai dan lebih beradab, yakni dengan mengusung dan menerapkan konsensus Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Berhenti menjadikan agama sebagai sumber legitimasi kekuasaan atau pun kepentingan politik karena menjadikan agama sebagai legitimasi politik hanya akan menciptakan ketegangan dalam relasi kemanusiaan,” tutur dia.
Tokoh yang pernah menjabat sebagai Juru Bicara Presiden Gus Dur ini meyakini, perdamaian dunia sangat bisa terwujud. Sebab, hakikatnya setiap manusia memiliki keinginan untuk hidup dalam kedamaian.
“Dengan kontribusi agama sebagai solusi penyelesaian konflik, topik-topik pengagendaan perdamaian dunia dan membangun peradaban yang lebih mulia akan tercapai,” ujar Gus Yahya.
Selain menghadiri forum internasional tersebut, Gus Yahya beserta rombongan yang terdiri dari Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU Habib Muhammad Hilal Al-Aidid (Habib Hilal), Ketua PBNU H Amin Said Husni, Ketua NU Care-LAZISNU Habib Ali Hasan Al Bahar, dan Ketua International Institute of Quranic Studies, Holland Taylor juga menemui Mufti Kazakhstan Syekh Nauryzbay Kazhy Taganuly di Istana.
Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional ke-7 ini diselenggarakan di ibu kota Kazakhstan, Nur Sultan pada 14-15 September 2022. Acara tersebut dihadiri oleh Grand Syekh Al-Azhar yang juga Ketua Dewan Masayikh Muslim, Syekh Ahmed Al-Tayeb. Selain itu acara tersebut juga dihadiri 108 pemimpin agama dan dunia lainnya dari 60 negara berbeda.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Ketum PBNU dan Kepala BGN akan Tanda Tangani Nota Kesepahaman soal MBG pada 31 Januari 2025
2
Ansor University Jatim Gelar Bimbingan Beasiswa LPDP S2 dan S3, Ini Link Pendaftarannya
3
Rahasia Mendidik Anak Seperti yang Diajarkan Rasulullah
4
Pemerintah Keluarkan Surat Edaran Pembelajaran Siswa Selama Ramadhan 2025
5
5 Masalah Bakal Dibahas Komisi Maudhu'iyah di Munas NU 2025, Berikut Alasannya
6
Larangan Justifikasi Kebakaran California sebagai Azab
Terkini
Lihat Semua