Dokumen Perdamaian Gaza Ditandatangani, Berikut 6 Poin Perdamaiannya
NU Online · Selasa, 14 Oktober 2025 | 09:00 WIB
Husnul Khotimah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Mesir, Qatar, Turki dan Amerika Serikat telah menandatangani dokumen tentang kesepakatan gencatan senjata Gaza pada pertemuan puncak internasional yang diselenggarakan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi di resort Laut Merah Sharm el-Sheikh, Kairo, Mesir. Dikutip NU Online dari TXT World Senin (13/10/2025).
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengucapkan terima kasih kepada semua mitra yang turut berdedikasi dalam mewujudkan perdamaian ini.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mitra kami, AS, Turki, dan Qatar atas upaya mereka yang berdedikasi. Mesir akan bekerja sama dengan AS dalam koordinasi dengan mitra-mitra dalam beberapa hari mendatang untuk meletakkan dasar bagi rekonstruksi (Gaza)," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa akan berencana untuk menyelenggarakan konferensi pemulihan awal, rekonstruksi, dan pembangunan. "Gencatan senjata di Gaza memberikan kesempatan terakhir untuk perdamaian," tuturnya.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ini adalah awal baru bagi seluruh negara Timur Tengah. "Dalam beberapa hari terakhir, kami telah capai bersama perubahan bersejarah dan akan dikenang selamanya. Ini akan menjadi awal baru bagi seluruh Timur Tengah," ucap Trump.
Menurutnya, momen tersebut merupakan hari luar biasa bagi dunia, khususnya Timur Tengah. Ia juga menegaskan bahwa dokumen di hadapannya akan segera diberlakukan.
"Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia, ini adalah hari yang luar biasa bagi Timur Tengah. Dokumen itu akan menguraikan aturan dan regulasi serta banyak hal lainnya," kata Trump di hadapan lebih dari 20 pemimpin negara.
Sebelum menandatangani dokumen, Trump menegaskan sebangak dua kali bahwa dokumen tersebut akan mulai berlaku.
Melansir Middle Eyes East melaporkan isi salinan perjanjian yang ditandatangani oleh Israel, Hamas dan mediator di Mesir untuk mengakhiri genosida di Gaza.
Dokumen tersebut, yang memuat tanda tangan beberapa mediator, termasuk utusan AS Steve Witkoff, berjudul "Langkah-Langkah Implementasi Ususlan Presiden Trump untuk 'Pengakhiran Perang Gaza Secara Komprehensif'."
Berikut adalah 6 poin kesepakatan dalam dokumen yang ditandatangani:
- Presiden Trump mengumumkan berakhirnya perang di Jalur Gaza, dan bahwa para pihak telah sepakat untuk menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk tujuan tersebut.
- Perang akan segera berakhir setelah mendapat persetujuan dari pemerintah Israel. Semua operasi militer, termasuk pemboman udara dan artileri serta operasi penargetan, akan ditangguhkan. Selama periode 72 jam, pengawasan udara di wilayah-wilayah yang telah ditarik mundur oleh pasukan IDF akan ditangguhkan.
- Segera dimulainya penyaluran bantuan dan pertolongan kemanusiaan secara penuh sebagaimana ditentukan dalam Proposal, dan minimal sesuai dengan perjanjian 19 Januari 2025 mengenai bantuan kemanusiaan. Langkah-langkah pelaksanaan bantuan dan pertolongan kemanusiaan terlampir di sini.
- IDF akan mundur ke garis yang disepakati, sesuai peta X terlampir, dan ini akan selesai setelah pengumuman Presiden Trump dan dalam waktu 24 jam setelah persetujuan pemerintah Israel. IDF tidak akan kembali ke wilayah yang telah ditariknya, selama Hamas sepenuhnya melaksanakan perjanjian tersebut.
- Dalam waktu 72 jam setelah penarikan pasukan Israel, semua sandera Israel, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, yang ditahan di Gaza akan dibebaskan (daftar terlampir).
- Segera setelah IDF menyelesaikan penarikan pasukan, Hamas akan mulai menyelidiki status para sandera dan mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan mereka. Hamas akan memberikan umpan balik atas temuannya melalui mekanisme berbagi informasi pada poin 5.e di bawah ini. Israel akan memberikan informasi mengenai tahanan Palestina dari Jalur Gaza yang ditahan di Israel.
- Dalam waktu 72 jam, Hamas akan membebaskan semua sandera yang masih hidup, termasuk mereka yang ditawan oleh faksi-faksi Palestina di Gaza.
- Dalam waktu 72 jam, Hamas akan melepaskan jenazah para sandera yang berada di tangannya dan jenazah para sandera faksi Palestina di Gaza.
- Hamas akan membagikan, dalam 72 jam, semua informasi yang diperolehnya terkait para sandera yang masih tewas melalui mekanisme berbagi informasi sebagaimana tercantum dalam paragraf (e) di bawah ini. Israel akan memberikan informasi mengenai jenazah warga Gaza yang ditahan oleh Israel.
- Pembentukan mekanisme pertukaran informasi antara kedua belah pihak melalui mediator dan ICRC, untuk bertukar informasi dan intelijen mengenai sisa-sisa sandera yang meninggal dunia yang tidak dievakuasi dalam waktu 72 jam atau sisa-sisa jenazah warga Gaza yang ditahan oleh Israel. Mekanisme ini harus memastikan bahwa sisa-sisa jenazah semua sandera digali dan dibebaskan secara lengkap dan aman. Hamas harus berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan pemenuhan komitmen ini sesegera mungkin.
- Seiring Hamas membebaskan semua sandera, Israel akan membebaskan secara paralel sejumlah tahanan Palestina sesuai daftar terlampir.
- Pertukaran sandera dan tahanan akan dilakukan sesuai dengan mekanisme yang disepakati melalui mediator dan melalui ICRC tanpa upacara publik atau liputan media.
- Suatu gugus tugas akan dibentuk yang terdiri atas wakil-wakil dari Amerika Serikat, Qatar, Mesir, Turki, dan negara-negara lain yang disepakati oleh para pihak, untuk menindaklanjuti pelaksanaan dengan kedua belah pihak dan berkoordinasi dengan mereka.
Pada Senin (13/10/2025), Anadolu merilis berita dari Kantor Berita resmi Mesir, bahwa para pemimpin dan pejabat dari 27 negara akan mengambil bagian dalam pertemuan puncak tersebut.
Daftar tersebut meliputi:
- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi – Tuan Rumah
- Presiden AS Donald Trump
- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
- Presiden Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani
- Raja Yordania Abdullah II
- Perdana Menteri Kuwait Ahmad Al Abdullah Al Sabah
- Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa
- Presiden Palestina Mahmoud Abbas
- Presiden Indonesia Prabowo Subianto
- Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev
- Presiden Prancis Emmanuel Macron
- Kanselir Jerman Friedrich Merz
- Perdana Menteri Inggris Keir Starmer
- Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni
- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez
- Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis
- Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan
- Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban
- Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif
- Perdana Menteri Kanada Mark Carney
- Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store
- Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani
- Wakil Presiden Uni Emirat Arab Mansour bin Zayed Al Nahyan
- Menteri Luar Negeri Oman Badr Al Busaidi
- Menteri Luar Negeri India S. Jaishanka
- Duta Besar Jepang untuk Mesir Masaki Noke
- Pemimpin Pemerintahan Siprus Yunani Nikos Christodoulides
KTT ini juga akan dihadiri oleh para pimpinan berbagai organisasi internasional dan regional, antara lain Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua