Ngobrolin NU Sambil Menyantap Durian di Kuala Lumpur, Malaysia
Sabtu, 2 Juli 2022 | 19:15 WIB
Rombongan Ketua PBNU, KH Ahmad Fahrur Rozi (baris kedua tengah) bersama GP Ansor PCINU Malaysia menjelang Konferensi Ulama Asia Tenggara 2022. (Foto: NU Online/Ahmad Rozali)
Ahmad Rozali
Penulis
Kuala Lumpur, NU Online
Salah satu guyonan Gus Dur yang terkenal adalah Guyonan NU Gila dan Gila NU. Dua-duanya merujuk pada warga NU yang tak tau waktu saat membicarakan NU, yang bisa tengah malam. Atau sampai dini hari. Begitulah kebiasaan warga NU dalam membicarakan organisasi yang dia cintai.
Hal demikian juga terjadi saat Ketua PBNU, KH Ahmad Fahrur Rozi berkunjung ke Kuala Lumpur Malaysia untuk menghadiri Konferensi Ulama Asia Tenggara 2022. Jumat malam, sekitar pukul 21.30 waktu setempat, rombongan Gus Fahrur, Ahmad Tholabi dan NU Online, langsung ‘diculik’ oleh Anggota PCINU dan Ansor Malaysia.
Rombongan dibawa ke Restoran Bintang Sembilan, sebuah usaha di bawah PCINU Malaysia di bidang kuliner. Di restoran tersebut sudah ada puluhan pengurus dan warga NU yang menunggu rombongan. Bisa ditebak acara selanjutnya tak lain adalah membicarakan NU. Namun bedanya kali ini dengan suguhan durian Malaysia yang terkenal kelezatanannya.
Obrolan yang dimulai dengan santai, tampak makin lama-makin hangat. Sesekali tawa meledak di antara topik pembicaraan. Dalam kesempatan itu, Gus Fahrur menceritakan semangat dan gerakan PBNU di Indonesia yang dapat disambut oleh pengurus PCINU Malaysia. Sebaliknya pengurus PCNU menceritakan keberhasilan dan tantangannya dalam membangkitkan gerakan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyah di Malaysia.
Pada sekitar jam 23.30 lebih, terlihat buah durian, piring, dan gelas yang semula penuh sudah kandas. Namun hal itu tak menjadi tanda akhir dari obrolan. Gus Fahrur dan warga NU Malaysia seperti tak habis-habis membicarakan NU dan pengembangannya.
Terdengar topik yang dibicarakan mulai dari urusan mempertahankan akidah, politik di Indonesia menjelang Pilpres 2024, pengembangan ekonomi, hingga urusanm guyonan orang Madura tumpah ke atas meja dan membawa suasana yang begitu hangat.
Pembicaraan terpaksa diakhiri pada pukul 01.30 dini hari sebab harus mempersiapkan diri untuk acara konferensi ulama yang akan digelar esok harinya. Silaturahim itu hanya awal dari kerja organisasi yang dibahas sepanjang malam untuk meningkatkan peran NU di Malaysia dalam berkontribusi membangun kemaslahatan umat bersama.
Para pengurus NU dan Ansor seperti Kiai Mahbubi Ali, Pak Alamin, Rifa’I, Bang Fisha, Mahfud Budiono, Rahmankhil, Khoirur Rizza, Wahyu, Pak Asad, dan Pak Maskur yang hadir pada malam itu, jika merujuk guyonan Gus Dur, merupakan contoh sosok NU Gila yang rela berlarut-larut malam demi memberi sumbangsih pada NU dan warganya.
Pewarta: Ahmad Rozali
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua