Kuala Lumpur, NU Online
Pertubuhan Nahdlatul Ulama Kuala Lumpur Selangor (PNUKS) dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia akan mendirikan Pondok Pesantren An-Nahdloh di kawasan setempat, tepatnya di Tanjung Sepat, Selangor. PCINU menarget pada Februari 2020 mendatang pesantren tersebut sudah mulai dibangun.
"25 Februari 2020 akan dimulai pengerjaannya," kata Sekretaris PCINU Malaysia, Hanif Mudzofar kepada NU Online, Selasa (3/12).
Sementara tanah yang hendak dibangun pesantren merupakan tanah wakaf milik salah satu tokoh masyarakat setempat, Tuan Haji Zaenal bin Bolot. "Ia mewakafkannya secara sukarela untuk NU Malaysia. Tanah seluas 2 ekar (sekitar 1.600 m2) ini diwakafkan untuk mendirikan lembaga pendidikan NU di Malaysia," imbuhnya.
Untuk memastikan kesiapan pendirian pesantren, ia mengatakan sejumlah pengurus NU Malaysia dan beberapa pengurus badan otonom (Banom) NU sudah meninjaunya pada Ahad (1/12), tiga hari yang lalu. Mereka mengukur beberapa bagian lahan sekaligus mengonsepnya dengan beberapa bangunan. Di samping pesantren, nanti juga didirikan surau dan kelas-kelas untuk madrasah dan diniyah.
"Ini merupakan bentuk usaha nyata untuk memajukan NU serta menguatkan persatuan dan persaudaraan nahdliyin yang ada di Malaysia," jelas dia.
Usaha ini menurutnya akan menciptakan sejarah tersendiri bagi NU di Malaysia, lantaran sebelumnya tidak pernah ada gerakan semacam ini. Untuk itu ia berharap doa dan dukungan dari warga NU khususnya di berbagai daerah. Sehingga rencana yang dinilai sudah matang ini akan berjalan mulus. "Kita sedang membuat sejarah berdirinya Pondok NU di Malaysia," ujarnya.
Ada manfaat yang cukup besar dalam pembangunan pesantren ini nantinya. Yakni soliditas antarpengurus NU Malaysia akan semakin kuat, sehingga diharapkan NU Malaysia tumbuh dan berkembang dengan cepat.
"Semoga cita-cita kami untuk membuat pondok An-Nahdloh segera terwujud dan mendapatkan keberkahan doa para sesepuh NU Indonesia dan Malaysia," ucapnya.
Sebutan pesantren dengan nama An-Nahdloh itu sendiri diakuinya adalah pemberian langsung dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj beberapa waktu lalu. Nama ini, kata dia, tentu akan memberi semangat tersendiri bagi para pengurus NU Malaysia untuk merawat perkembangan pesantren dan madrasah. "Semoga kita semua kompak," harapnya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: muhammad Faizin