Pejabat Senior di Amerika Serikat Mengundurkan Diri karena Negaranya Dukung Israel
Kamis, 4 Januari 2024 | 17:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pejabat senior di Departemen Pendidikan Amerika Serikat (AS) Tariq Habash mengundurkan diri karena tak setuju dengan kebijakan negaranya yang mendukung Israel dalam perang di Gaza, Palestina. Kebijakan AS, bagi Habash, tidak memanusiakan warga Palestina dan membiarkan terjadinya pembersihan etnis.
Dalam pernyataan pengunduran dirinya dari departemen yang dipimpin Miguel Cardona itu, Habash menegaskan bahwa ia tidak bisa lagi mewakili pemerintahan yang menurutnya secara sistematis telah mengabaikan kekejaman terhadap warga Palestina yang tidak bersalah.
"Hari ini saya mengundurkan diri dari Pemerintahan Biden-Haris. Saya tidak bisa mewakili pemerintahan yang secara sistematis tidak memanusiakan warga Palestina dan membiarkan terjadinya pembersihan etnis," ujarnya, dikutip dari akun media sosial X @tariqhabash_ pada Kamis (4/1/2023).
Ia menyerukan Presiden Joe Biden untuk mengambil langkah konkret dalam menangani konflik Israel-Palestina, khususnya dengan meminta gencatan senjata permanen.
“Presiden harus menyerukan gencatan senjata permanen,” ujarnya.
Habash, yang bertugas di Departemen Pendidikan sebagai asisten khusus di Kantor Perencanaan, Evaluasi dan Pengembangan Kebijakan itu menyesalkan kekejaman yang terus berlangsung di Gaza, Palestina.
"Saya tidak bisa tinggal diam ketika pemerintahan ini menutup mata terhadap kekejaman yang dilakukan terhadap warga Palestina yang tidak bersalah, yang oleh para ahli hak asasi manusia terkemuka disebut sebagai kampanye genosida oleh pemerintah Israel," tegas Habash.
Habash merupakan satu-satunya warga keturunan Palestina-Amerika yang ditunjuk secara politik di Departemen Pendidikan. Pengunduran diri Habash merupakan yang kedua sejak Paul Josh, Pejabat Senior Departemen Luar Negeri terlebih dahulu mengundurkan diri dari jabatannya beberapa hari setelah perang di Gaza meletus.
Pemerintahan Biden terus mendukung kampanye Israel di Gaza dan menolak seruan gencatan senjata, meskipun serangan selama hampir tiga bulan itu menewaskan lebih dari 22.000 warga Palestina, membuat lebih dari 80 persen populasi mengungsi dan menciptakan bencana kemanusiaan di daerah kantong padat penduduk tersebut.
“Tindakan Pemerintahan Biden-Harris telah membahayakan jutaan nyawa tak berdosa, terutama bagi 2,3 juta warga sipil Palestina yang tinggal di Gaza yang terus menerus diserang dan dibersihkan secara etnis oleh pemerintah Israel. Oleh karena itu, saya harus mengundurkan diri,” katanya, dilansir dari Middle East Eye.
Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua