Jakarta, NU Online
Presiden Amerika Serikat Serikat Donald Trump mengancam akan memberikan sanksi ekonomi kepada Iran. Hal itu disampaikan menanggapi serangan ke pangkalan militer Amerika di Irbil dan Ayn al-Asad, Irak.
“AS akan segera menjatuhkan sanksi ekonomi tambahan hukuman pada Iran,” kata Trump di Gedung Putih pada Rabu (8/1) waktu setempat.
Sanksi kuat ini, katanya, akan tetap diterapkan sampai Iran mengubah perilakunya. Namun, Trump tidak menjelaskan secara pasti bentuk sanksi ekonomi yang akan ia tetapkan tersebut kepada Iran.
Trump menjelaskan bahwa Iran dalam beberapa bulan terakhir telah merebut kapal-kapal dan perairan internasional, menembakkan sebuah serangan tanpa alasan ke Arab Saudi dan menembak jatuh dua pesawat tanpa awak AS.
Amerika menganggap Iran sebagai negara utama yang mendukung terorisme. Ambisi mereka dalam membuat senjata nuklir juga mengancam dunia. Hal itulah yang menjadi alasan Trump memberikan instruksi untuk menghentikan langkah Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Quds.
“Kami tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi. Pekan lalu, kami mengambil tindakan tegas untuk menghentikan teroris yang kejam dari mengancam kehidupan Amerika,” jelasnya.
Hal itu berbeda bagi warga Iran yang menganggap Soleimani sebagai seorang pahlawan tanpa pamrih yang memerangi musuh-musuh Iran di luar negeri. Sementara bagi AS dan sekutunya, Soleimani adalah musuh mematikan. Hal tersebut membuatnya masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi Majalah Times.
Sebelumnya, Soleimani pernah tiga kali dikabarkan meninggal, yaitu ketika kecelakaan pesawat pada 2006 di barat laut Iran, ledakan bom di Damaskus, Suriah pada 2012, dan pertempuran melawan pemberontak di Aleppo, Suriah pada 2015 lalu.
Dalam pernyataannya hari itu, Trump juga menampik klaim Iran yang menyebut bahwa serangan malam itu menewaskan 80 tentara AS. “Tidak ada korban dalam serangan Iran semalam. Hanya kerusakan kecil saja,” terangnya.
Menurutnya, pasukan Amerika telah mempersiapkan segalanya. Tidak ada orang Amerika atau orang Irak yang meninggal karena sudah ada tindakan pencegahan dan early warning system yang berjalan baik.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Zunus Muhammad