Presiden Donald Trump Hanya Akui Jenis Kelamin Laki-laki dan Perempuan
Selasa, 21 Januari 2025 | 12:00 WIB
Donald Trump saat dilantik di Capitol, Washington DC, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025) waktu setempat. (Foto: instagram @potus)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Presiden ke-47 Amerika Serikat Donald J Trump menegaskan bahwa hanya ada dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan. Hal tersebut ia sampaikan dalam pidato pelantikannya di Capitol, Washington DC, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025) waktu setempat.
āMulai hari ini, kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat adalah hanya ada dua jenis kelamin: pria dan wanita,ā katanya usai mengambil sumpahnya sebagai presiden.
Hal tersebut juga masuk dalam prioritas utama Presiden Trump. Ia bertekad untuk membawa kembali nilai-nilai Amerika. Selain melalui penamaan landmark sesuai dengan sejarah negara, ia juga menegaskan laki-laki dan perempuan saja sebagai jenis kelamin yang diakui.
āPresiden akan menetapkan laki-laki dan perempuan sebagai realitas biologis dan melindungi perempuan dari ideologi gender radikal,ā demikian termaktub dalam poin-poin prioritas pertama Amerika yang dicanangkan presiden berusia 78 tahun itu.
Sebagaimana diketahui, presiden sebelumnya, Joe Biden bersama wakil presidennya, Kamala Harris, sangat mendukung LGBTQ. Dilansir dari American Civil Liberties Union, pasangan presiden dan wakil presiden 2021-2025 itu mengeluarkan kebijakan yang mengakui mereka.
āSelama empat tahun terakhir, pemerintahan Biden-Harris telah menjadikan hak-hak LGBTQ sebagai landasan agenda kebijakannya,ā demikian termaktub di dalamnya.
Laporan Pew Research Center pada 9 April 2024Ā menunjukkan bahwa kaum LGBTQ lebih banyak mendukung Partai Demokrat ketimbang Partai Republik dengan presentase sebesar 83 persen dibanding 12 persen untuk LGBTQ perempuan. Sementara LGBTQ dari kaum laki-laki jumlahnya sebesar 83 persen dibanding 17 persen.
Sebagaimana diketahui, Trump kembali dilantik sebagai presiden Amerika Serikat setelah mengungguli Kamala Harris pada Pemilu 5 November 2024 lalu. Presiden dari Partai Republik itu berhasil mendapatkan 312 suara elektoral dari 270 suara minimal untuk memenangkannya.
Sementara Harris dari Partai Demokrat mendapatkan 226 suara elektoral. Sementara suara pemilih yang didapatkan Trump mencapai 77 juta atau 49,9 persen, sedangkan Harris memperoleh 75 juta atau 48,4 persen. Pelantikan tersebut dihadiri sejumlah mantan presiden, yakni Bill Clinton, George W Bush, Barack Obama, dan Joe Biden.
Terpopuler
1
Ketum PBNU: NU Berdiri untuk Bangun Peradaban melalui Pendidikan dan Keluarga
2
Harlah Ke-102, PBNU Luncurkan Logo Kongres Pendidikan NU, Unduh di Sini
3
Badan Gizi Butuh Tambahan 100 Triliun untuk 82,9 Juta Penerima MBG
4
Ansor University Jatim Gelar Bimbingan Beasiswa LPDP S2 dan S3, Ini Link Pendaftarannya
5
LP Ma'arif NU Gelar Workshop Jelang Kongres Pendidikan NU 2025
6
Banjir Bandang Melanda Cirebon, Rendam Ratusan Rumah dan Menghanyutkan MobilĀ
Terkini
Lihat Semua