Internasional

Presiden Prabowo Temui Grand Syekh Al-Azhar untuk Perkuat Kerja Sama Keagamaan dan Pendidikan

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Presiden Prabowo Temui Grand Syekh Al-Azhar untuk Perkuat Kerja Sama Keagamaan dan Pendidikan

Presiden Prabowo bertemu dengan Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb, di Mashiaket Al-Azhar, Kairo, pada Rabu, (18/12/2024). (Foto: BPMI Setpres/Rian)

Jakarta, NU Online

Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Mesir dan melangsungkan pertemuan dengan Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb di Mashiaket Al-Azhar, Kairo, pada Rabu (18/12/2024).


Presiden Prabowo bersama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf disambut hangat oleh pimpinan tertinggi Al-Azhar itu. Para ulama terkemuka Al-Azhar juga turut serta menyambut kedatangan rombongan.


Pertemuan ini dilakukan Prabowo untuk mempererat jalinan historis dan diplomatis antara Mesir dan Indonesia. Selain itu, pertemuan bertujuan menegaskan peran kedua negara untuk mewujudkan keamanan dan keadilan dunia.


“Kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan Indonesia dan Mesir, tetapi juga menggarisbawahi peran sentral kedua negara dalam mempromosikan perdamaian dan harmoni antarumat beragama di dunia,” kata Prabowo, dikutip dari situs resmi Presiden RI, pada Kamis (19/12/2024).


Prabowo mengatakan bahwa Indonesia memiliki kaitan historis yang lekat dengan Mesir. Alasannya karena Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan bangsa Indonesia, dan selanjutnya turut memicu negara lain untuk mengikuti langkah politik Mesir saat itu.


“Tanpa ragu-ragu, tanpa berpikir, begitu kita proklamasikan kemerdekaan kita, Mesir negara pertama yang mengakui kita, dan akhirnya beberapa negara lain yang ikut mengakui kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia,” jelas Prabowo, sebagaimana ditayangkan dalam Kanal Youtube Sekretariat Presiden.


Prabowo juga mengutarakan kedekatan pemimpin kedua negara, yakni Soekarno dan Gamal Abdul Nasir yang berhasil memprakarsai gerakan nonblok.


Bagi Prabowo, jejak-jejak historis ini berfungsi sebagai pijakan untuk menjaga komitmen bangsa Indonesia dalam pergaulan dengan negara-negara dunia.  


Tak hanya itu, Prabowo pun menemui mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Universitas Al-Azhar.


Ia mengajak para mahasiswa Al-Azhar untuk menjalani masa studi dengan sungguh-sungguh. Sebab sebagai kader bangsa, kata Prabowo, semua anak bangsa mengemban tugas menjawab tantangan zaman, apalagi di era teknologi yang berpotensi memudahkan sekaligus menghancurkan manusia.


Oleh karena itu, ia mengimbau agar mahasiswa Al-Azhar belajar dengan tekun guna menciptakan ruang aman dan berkeadilan.


Dalam hal ini, ia mengajak untuk meneladani Presiden Ke-4 RI sekaligus alumnus di Kairo KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan sejumlah tokoh Indonesia lainnya yakni Prof M Quraish Shihab dan Ahmad Mustofa Bisri.


“Hidup yang lepas dari ketakutan, lepas dari ancaman. Kita harus menjaga kondisi keadaan perdamaian karena yang paling utama kita harus menjaga keamanan dan keselamatan seluruh umat. Hanya dengan itu apa yang menjadi cita-cita setiap manusia,” tegasnya.