Internasional

Program Micro-Credential DAP di Amerika Berakhir: Perkuat Jaringan Internasional Intelektualisme Pesantren

Kamis, 19 Desember 2024 | 22:30 WIB

Program Micro-Credential DAP di Amerika Berakhir: Perkuat Jaringan Internasional Intelektualisme Pesantren

Para peserta berpose bersama dalam acara Inagurasi Perpisahan Micro-Credential di Kampus AIC, Irving Park, Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Rabu (18/12/2024). (Foto: NU Online/Syakir)

Chicago, NU Online

Program Micro-Credential di American Islamic College (AIC) Chicago, Illinois, Amerika Serikat telah berakhir. Program yang digelar atas beasiswa Dana Abadi Pesantren (DAP) ini diikuti guru, santri dan pengurus pesantren selama dua bulan, sejak 18 Oktober 2024 hingga 18 Desember 2024.


Kordinator DAP yang juga Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Mahad Aly Direktorat PD Pontren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Mahrus menyampaikan bahwa program ini memperluas jejaring intelektualisme pesantren.


"Program ini menguatkan dan memperluas jaringan internasional intelektual global," ujarnya saat memberikan sambutan pada Inagurasi Perpisahan Micro-Credential di Kampus AIC, Irving Park, Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Rabu (18/12/2024).


Ia menyampaikan bahwa para peserta akan menindaklanjuti pengetahuan dan pengalaman mereka selama dua bulan di Amerika dalam konteks pesantren dan masyarakat sekitarnya.


"Beberapa tindak lanjut bakal dilakukan melalui projek mini dengan pengetahuan yang diperoleh dalam program ini sehingga dapat membawa dampak positif kepada komunitas yang lebih luas," ujarnya.


Alumni Pesantren Al-Munawir Krapyak itu berharap bakal ada kolaborasi lebih lanjut dengan program riset, pertukaran budaya, atau kerja sama lainnya.


Hal serupa diungkapkan Rektor AIC Timothy J Gianotti. Ia berencana akan mengirim sejumlah mahasiswanya atau masyarakat Muslim Chicago ke Indonesia.


Kehadiran program ini, menurutnya, menjadi jembatan penting yang menghubungkan koneksi persaudaraan umat Islam.


"Ini mulai membuat jembatan Indonesia dan Muslim Chicago, orang-orang Chicago, dan masyarakat Amerika Serikat," katanya.


Timothy menegaskan bahwa perpisahan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang kehidupan ke depan. Kepulangan 20 peserta ke Indonesia merupakan langkah penting untuk membuat perubahan di dalam negeri.


"Kalian datang ke Indonesia bakal mengubah, dan kalian datang ke sini telah mengubah kami," ujar akademisi pengkaji pemikiran Imam Al-Ghazali itu.


Sebagai tindak lanjut, Kementerian Agama melalui Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan AIC menandatangani nota kesepahaman kerja sama program selama lima tahun mendatang.

 
Syair karya Muhamad Holil, pengurus Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Situbondo, Jawa Timur, yang berisi ucapan terima kasih dan harapan atas program Micro-Credential. (Foto: NU Online/Syakir)


Perpisahan itu diakhiri dengan lantunan syair karya Muhamad Holil, pengurus Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Situbondo, Jawa Timur. Sebuah syair yang berisi ucapan terima kasih dan harapan atas program Micro-Credential.


Mendengar lantunan syair itu, Rektor AIC Timothy J Gianotti tampak berkaca-kaca. Sejumlah peserta juga tampak tercekat saat melantunkannya. Holil juga menyerahkan tulisan syair tersebut kepada Rektor AIC Timothy J Gianotti.


Sebagaimana diketahui, Micro-Credential ini merupakan program interfaith dan intrafaith. Sejumlah 20 peserta guru, santri dan pengurus pesantren mendapat serangkaian kuliah mengenai tema tersebut serta melakukan kunjungan ke sejumlah komunitas Muslim dan agama-agama lain di Chicago dan sekitarnya.


Program atas dukungan penuh Dana Abadi Pesantren Kementerian Agama dan LPDP ini digelar di American Islamic College bekerja sama dengan Lutheran School of Theology at Chicago.