Pekalongan, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok terus mengenalkan keberadaan dan keaktifan mereka kepada para masyayikh NU. Setelah beberapa waktu lalu mengunjungi Nyai Sinta Nuriyah, para personelnya bersilaturahim dengan Rais Aam Jamiah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah (Jatman), Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.
Kunjungan tersebut dilakukan secara langsung di kediaman Habib Luthfi di Kanzus Shalawat di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (27/7).
Rombongan tiba sehari sebelumnya, harus bermalam sambil menunggu untuk dapat bertemu dengan Habib Luthfi, karena jadwal Habib Luthfi yang padat.
"Alhamdulilah kemarin saya diberi kesempatan bisa sowan dan bertemu dengan Abah Maulana Habib Luthfi di Pekalongan, sekaligus memberikan buku Islam Indonesia dan Tiongkok," ungkap Musthafa, salah satu pengurus PCINU Tiongkok yang turut dalam kunjungan tersebut.
Menerima kunjungan para pengurus NU Tiongkok yang umumnya pada pemuda dan tengah menempuh pendidikan di Negeri Tirai Bambu, Habib Luthfi tampak sangat bangga dan senang dengan apa yang telah dicapai PCINU Tiongkok.
Habib Luthfi berpesan khususnya kepada kader muda NU untuk selalu semangat dan terus berjuang memperjuangkan kemajuan Islam. "Agar jangan saja hanya fokus pada ritual juga kemajuan umat Islam. Kader NU harus bisa mandiri serta maju di sektor teknik, pertanian, ekonomi, teknologi dan sebagainya," kata Habib Luthfi.
Ia juga mencontohkan bahwa banyak ulama di luar negeri yang bukan hanya sebagai ulama, namun ahli dalam ilmu pengetahuan dunia. "Banyak dari mereka yang bersorban, namun juga profesor dan doktor dalam banyak disiplin ilmu tertentu," terang Habib Luthfi.
Silaturahim tersebut dipimpin oleh Abdul Rosyid (Gus Rosyid) yang merupakan Sekjen Mahasiswa Jamiah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah (Matan). Kesempatan tersebut dimanfaatkan juga untuk menyampaikan kepada Habib Luthi rencana pendirian Matan di Tiongkok.
Para mahasiswa NU di Tiongkok memang tengah menggagas rencana pendirian Matan di Tiongkok. Tetapi, dari Pengurus Pusat Matan masih mendiskusikan formatnya untuk pembukaan cabang di luar negeri.
Tujuan pendirian Matan oleh PCINU Tiongkok didasarkan oleh niat untuk lebih mengenalkan kembali kepada mahasiswa di luar negeri khususnya Tiongkok tentang dunia tasawuf. Selain itu, untuk mengenalkan perjuangan para ulama tarekat, serta sebagai wadah pengenalan terhadap kecintaan kepada NKRI dari ulama-ulama tarekat. (Kaula Fahmi/Kendi Setiawan)