Pengasuh Pesantren Asshodiqiyah Semarang Tulis Dua Kitab Selama Pandemi Covid-19
Senin, 9 Mei 2022 | 08:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Asshodiqiyah Semarang KH Shodiq Hamzah Usman berhasil menyelesaikan penulisan dua kitab selama berlangsungnya masa-masa pembatasan kegiatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 (2020-2021).
Dua kitab itu yakni tafsir Al-Qur'an yang diberi nama Tafsir Al-Bayan Fi Ma'rifati Ma'ani Al-Qur'an diterbitkan Pesantren Asshodiqiyah bersama penerbit Asnalitera Yogyakarta dan Kitab Doa Penangkal dan Obat Wabah Corona iterbitkan Pesantren Asshodiqiyah sendiri.
"Alhamdulillah tafsir Al-Bayan sudah terbit, sebelumnya kami juga menerbitkan kitab berisi doa-doa penangkal dan obat wabah corona, semoga bermanfaat," kata Kiai Shodiq alumnus pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak kepada NU Online Jateng di Semarang, Jumat (6/5).
Dikatakan, bagi yang menginginkannya dapat berkomunikasi dengan pengurus Pesantren Asshodiqiyyah, Jl Sawah Besar Timur 99 Kaligawe Gayamsari Semarang, Jateng, 50174.
"Tafsir Al-Bayan dicetak 30 jilid (per jilid 1 juz) sangat cocok untuk generasi milenial yang berminat untuk mendalami isi atau kandungan Al-Qur'an.Kitab ini ditulis dengan aksara pegon jawa latin dan dimaknai memakai bahasa jawa setiap lafalnya," terangnya.
KH Shodiq Hamzah Usman menulis kitab tafsir 'Al-Bayan' (Foto: Samsul Huda
Dia menambahkan, kitab ini tergolong kitab tafsir ijmali, penafsirannya dilakukan secara global, sekaligus kata perkata yang bagi para santri lebih mudah dalam memahami posisi mubtada, khabar dan lainnya. Apalagi terjamahannya disajikan kata perkata lengkap dengan nahwu dan sorofnya.
"Sedangkan kitab doa penangkal dan obat wabah corona ditulis untuk memenuhi permintaan berbagai pihak yang merasa gelisah karena penyebaran virus covid. Doa-doa itu kami ambilkan dari kitab Sa'adatut Addaroon karya Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani, Roisul Mahlamah Hukukul Bairut cetakan tahun 1316 H. Selain doa penangkal corona juga dijelaskan cara mengobati orang yang terjangkit virus corona," tuturnya.
Dikatakan, pada bagian akhir halaman kitab setebal 30 halaman ini dicantumkan lampiran teks aslinya yang masih menggunakan bahasa Arab agar para pembaca bisa mengetahui sumbernya.
"Selama pandemi kami bisa memanfaatkan waktu luang untuk menulis kitab. Harapan kami, kalau ada kesalahan bisa segera diberitahukan untuk dilalukan perbaikan," katanya.
Wakil Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Multazam Ahmad merespons positif semangat Kiai Shodiq yang dapat memanfaatkan waktu luangnya selama pandemi untuk menulis kitab
"Dua kitab itu sedang kami baca, terutama tafsir Al-Bayan sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang isi Al-Qur'an," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua