Nasional

6 Metode Ini Jadi Kunci Sukses Dakwah Rasulullah

Rabu, 7 Maret 2018 | 15:41 WIB

Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Zaki Mubarok memaparkan enam sistem komunikasi dalam berdakwah yang efektif dan efisien dengan metode qur'ani dan dilakukan oleh Rasulullah. Menurutnya, enam metode tersebut merupakan asas dakwah yang santun, toleran, dan humanis yang merupakan faktor penting dalalm kesuksesan dakwah Rasulullah. 

"Dengan metode tersebut mengantarkan manusia menjadi terpuji dan menjadi rahmat bagi umat semesta," katanya pada acara Diskusi Live Streaming dengan tema "Peta Gerakan Jalan Dakwah di Era Digital" di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (7/3).

Pertama, qoulan maysura. Kalimat ini mengarahkan umat manusia agar menggunakan kalimat-kalimat yang ringan, singkat, tapi berbobot. 

"Dalam dakwah abad dakwah ini hendaknya dilakukan dengan kalimat-kalimat yang singkat dan tidak bertele-tele, tapi sarat dengan makna dan dengan kalimat yang menarik," katanya. 

Kedua, qulan syadida. Suatu kalimat yang benar, lurus dan jujur. Menurutnya, berdakwah dengan cara seperti ini akan mengantarkan para dai dan pendengarnya berjalin kelindan dalam suatu hubungan batin di antara kalbunya, sehingga pesan2 dakwah akan mudah diterima.

Tiga, qoulan layyina. Perkataan yang lemah lembut, menimbulkan simpati dan empati terhadap para jamaah dan sesama para dai. 

Keempat, qoulan ma’rufa. Kalimat yang baik dan bermutu yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta sesuai dengan kearifan lokal. 

"(Ini) penting. Dalam komunikasi tidak cukup benar saja, tapi juga harus tepat," jelasnya. 

Kelima, qoulan baligho. Kalimat yang sangat mendalam sehingga menyentuh sanubari seseorang dan merasuk ke dalam lubuk hatinya. 

"Sehingga pesan dai akan terasa dan terus dikenang para pendengarnya," katanya.

Keenam, qoulan karima. Perkataan yang mulia dan terlepas dari perkataan yang menyinggung atau menyakiti orang lain.

"Dengan pendekatan ini sehingga para dai akan diterima oleh para jamaahnya dengan penuh kerinduan," jelasnya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)