Jakarta, NU Online
Agama merupakan jalan hidup setiap umat manusia. Terkhusus agama Islam, ia diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW agar menuntun sekaligus menjadi tuntunan. Namun sebagian fenomena yang terlihat justru agama tak lebih hanya dijadikan tontonan.
Terkait hal ini, Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim menegaskan bahwa hendaknya agama dapat menuntun. Beragama jangan dijadikan tontonan, sebab nanti yang muncul tuntutan.
“Agama ini diturunkan Allah agar kita tertuntun menuju Allah (tuntunan). Jangan sampai beragama dijadikan tontonan. Nanti ujung-ujungnya tuntutan,” ujar Kiai Luqman dikutip NU Online, Senin (15/4) lewat twitternya.
Pakar Tasawuf ini menyebut, Allah tidak membutuhkan taat manusia. Karena sejatinya yang membutuhkan taat kepada-Nya ialah manusia itu sendiri.
“Taatlah kepada Allah tanpa ‘proposal’. Karena Allah menciptakanmu tanpa latar belakang,” tegas Direktur Sufi Center Jakarta ini.
Lebih jauh, penulis buku Jalan Ma’rifat ini menerangkan bahwa Allah SWT bersama manusia dan tugas manusia agar siap disertai Allah.
“Jika sedang ibadah, pandanglah Anugerah-Nya. Jangan lihat amalmu. Jika maksiat, langsung tobat, jangan ditunda. Jika dapat nikmat, langsung syukur jangan terpaku wujud nikmat. Jika dapat cobaan, sabar dan ridha,” tutur Kiai Luqman. (Fathoni)