Alumni NU Luar Negeri Jangan Malu Mengabdi
Senin, 17 September 2012 | 10:01 WIB
Cirebon, NU Online
Alumni maupun para kader NU yang tengah studi di berbagai perguruan tinggi di luar negeri diimbau untuk tidak malu mengabdi, dengan mau terjun secara langsung ke tengah masyarakat. Manfaat keberadaan mereka harus dirasakan secara langsung oleh warga NU.<>
Demikian diutarakan oleh Gus Faisul Ishom, inisiator pertemuan alumni dan penggerak Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU luar negeri yang juga penggagas lahirnya PCI NU Jepang saat ditemui NU Online di Cirebon, Senin.
Pada Sabtu malam, para alumni dan penggerak PCI NU melakukan pertemuan dan diskusi, bertempat di kompleks Pesantren Kempek, yang menjadi lokasi Munas dan Konbes NU 2012. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 40 orang, mewakili belasan PCI NU di Luar Negeri.
Menurut Ishom, para alumni PCI NU merupakan aset dan potensi berharga yang dimiliki NU. Ishom berharap manfaat keberadaan mereka dapat dirasakan secara langsung oleh NU dan warga NU.
“Manfaat keberadaan PCI NU, terutama kawan-kawan alumni PCI yang kini telah kembali ke Tanah Air harus dirasakan oleh NU. PCI NU harus bisa memberikan warna dalam memperkuat khidmah NU di tengah umat dan bangsa,” ujarnya.
Ishom mengibaratkan keberadaan PCI NU layaknya gula yang bisa membut minuman menjadi manis. “Alumni PCI NU harus menjadi gula yang membuat minuman manis, dengan memberikan kontribusi nyata dan berkhidmah sepenuh hati ke NU,” paparnya.
Diutarakannya, dirinya mengapresiasi langkah para alumni PCI NU yang mau terjun secara langsung di tengah masyarakat. Bahkan sejumlah alumni PCI “tidak merasa malu” menjadi pengurus NU di tingkat ranting maupun MWC, dua kepengurusan terendah di lingkungan NU.
“Tugas besar khidmah NU tidak hanya di tingkat PB. Justru yang berada di ranting dan MWC maupun pesantren berhadapan secara langsung dalam menjawab kebutuhan warga NU,” paparnya.
Ishom melihat, keberadaan alumni dan kader PCI NU yang mau terjun langsung ke bawah justru akan semakin memperkokoh bangunan besar NU. Manfaatnya dirasakan langsung oleh warga NU.
Oleh karenanya, ia berharap apa yang telah ditunjukkan oleh para alumni PCI NU sejauh ini terus diperkuat. “PCI NU jangan membuat entitas sendiri, akan tetapi harus berbaur dengan komponen NU lainnya, agar dapat memberikan kontribusi optimal dalam memperkuat khidhmah bagi umat dan bangsa,” kata Ishom.
Dalam catatan NU Online, saat ini PCI NU telah berdiri di puluhan. Bahkan di negara-negara besar Eropa maupun Asia Timur kini telah berdiri sejumlah PCI NU. Begitu pula dengan kawasan Timur Tengah, Afrika dan Asia Tengah.
Kelahiran PCI NU diprakarsai oleh kader-kader NU yang tengah melanjutkan studi di berbagai universitas di luar negeri, baik jenjang S1, S2 maupun S3. Sebagian PCI dirintis oleh para TKI, TKW maupun warga Indonesia yang telah lama menetap sebagai warga negara setempat.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Fahir
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua