Nasional

Baca Informasi Nilai Gizi Sebelum Beli Minuman Manis

Rabu, 28 September 2022 | 22:30 WIB

Baca Informasi Nilai Gizi Sebelum Beli Minuman Manis

konsumsi gula yang direkomendasikan adalah 4 sendok makan per hari atau setara dengan 50 gram.

Jakarta, NU Online 
Maraknya jenama minuman manis yang digandrungi masyarakat, utamanya kawula muda, harus menjadi perhatian bersama. Pasalnya, mengonsumsi minuman manis dalam jumlah banyak dan kontinu berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan, seperti diabetes melitus. 

 
Ahli Gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Fahmy Arif Tsani mengimbau masyarakat untuk jeli dalam memilih minuman manis. Selain itu, membaca informasi nilai gizi atau nutrition facts pada kemasan minuman dinilainya sebagai langkah mudah mencegah gula darah naik.

 
“Kalau ada nutrition facts atau informasi nilai gizinya, bisa diperhatikan. Karbohidrat sederhananya itu berapa persen atau berapa gram,” kata Fahmy kepada NU Online, Rabu (29/9/2022).

 
Fahmy menjelaskan, konsumsi gula yang direkomendasikan adalah empat sendok makan per hari atau setara dengan 50 gram. Jumlah tersebut telah memenuhi 10 persen kebutuhan karbohidrat sederhana yang tubuh perlukan.

 
Fahmy lalu mensimulasikan perhitungan satu minuman dengan kandungan gula sebesar 25 gram. Jika satu minuman telah memenuhi setengah kebutuhan harian karbohidrat simpleks seseorang, maka tersisa slot sebesar 25 gram lagi yang bisa didapatkan melalui minuman atau makanan lain.  

 
Namun, berbeda cerita dengan minuman manis yang disajikan hanya ketika telah dipesan. Minuman tersebut jarang mencantumkan informasi nilai gizi. 

 
Maka itu, Fahmy mengingatkan agar memesannya dengan porsi gula yang rendah atau less sugar. Pasalnya, minuman manis tersebut tak hanya menggunakan gula. Penjual biasanya juga akan menambahkan beberapa topping manis lain, karamel misalnya. 

 
“Kalau tidak ada nutrition facts-nya? Kita harus cerdas. Kita tidak boleh membiasakan minum minuman seperti itu apalagi pagi, siang, dan sore,” ujar Pengurus Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

 
“Ataupun kalau memesan itu yang less sugar. Karena kalau kita lihat itu gulanya banyak sekali, padahal ada sumber gula lain yang ditambahkan di sana, misalnya karamel dan seterusnya,” tambah dia.  
 

Gula sebagai sumber energi

Kendati banyaknya peringatan akan bahaya gula, Fahmy menegaskan bahwa mengonsumsi gula sesuai aturan kadar porsinya sejatinya memberikan manfaat baik pada tubuh. 

 
“Lebih pada pemenuhan karbohidrat 10 persen gula sederhana itu. Maka, sumber tenaga kita tercukupi dan itu menjadi simpanan energi,” tutur dia.

 
“Contohnya pada saat puasa. Karbohidrat itu memegang peran vital karena 60 persen sumber energi karbohidrat itu menjadi cadangan energi selama berpuasa,” pungkasnya.

 
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Syamsul Arifin