Barakah Raksasa dalam Tradisi Islam Nusantara menurut Ketum PBNU
Selasa, 10 Januari 2023 | 13:00 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat mengisi sambutan Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin (9/1/2023). (Foto: tangkapan layar Youtube Kabupaten Banyuwangi)
Muhammad Faizin
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyebut bahwa tradisi dalam sejarah panjang peradaban manusia selalu menjadi pondasi yang penting bagi bangunan strategi untuk merebut masa depan. Tradisi merupakan sumber energi dari gerak maju untuk menyambut masa depan yang lebih baik.
“Kita yakin bahwa di dalam tradisi Islam Nusantara itu bukan hanya terdapat elemen-elemen, unsur-unsur budaya yang sangat bernilai, tapi di dalamnya terdapat barakah dunia akhirat yang raksasa,” ungkap Gus Yahya dalam Festival Tradisi Islam Nusantara di Stadion Diponegoro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1/2023) malam.
Gus Yahya menyebut, salah satu contoh keberkahan itu bisa dirasakan bersama dalam karya fenomenal dan agung, Shalawat Badar yang digubah oleh KH Ali Manshur yang pernah menjadi Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi.
“Ini adalah shalawat yang sudah maklum, sudah dibuktikan haibah dan barakahnya untuk bangsa dan negara, bukan hanya untuk Nahdlatul Ulama saja,” ungkapnya dalam festival yang merupakan salah satu rangkaian Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama ini.
Sehingga menurutnya, seluruh warga NU yakin, bahwa dengan barakah tradisi Islam Nusantara ini akan senantiasa dalam naungan Allah swt untuk mengarungi cobaan apapun yang menghadang di masa yang akan datang.
Gus Yahya juga menyebut bahwa Islam Nusantara saat ini menjadi gaung yang luar biasa kuat, bukan hanya di dalam negeri namun juga di seluruh dunia. Islam Nusantara menjadi salah satu ikon dan wacana yang paling penting dan kuat dalam pembicaraan mengenai Islam wasathiyah atau moderat di dunia.
“Dunia mempercayai, bahwa Indonesia dengan Islam Nusantara sungguh merupakan model peradaban Islam yang layak untuk diteladani oleh masyarakat Islam di seluruh dunia,” katanya pada acara yang dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo ini.
Sementara Presiden RI Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia untuk meneladani dan belajar pada para alim dan ulama yang memilih jalan kebudayaan sebagai salah satu media dalam menjalankan dakwah dan syiar Islam di masa lalu. Menurutnya, ajaran Islam bisa bersanding dan menjiwai beragam kebudayaan daerah di Tanah Air dan memberikan kontribusi besar dalam membangun peradaban nusantara.
Budaya menurutnya mampu menjadi media untuk mengajak amar makruf nahi mungkar, menghaluskan rasa, memperkuat toleransi serta moderasi, menjaga keharmonisan dalam keberagaman, serta memperkuat sistem sosial dalam masyarakat nusantara.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua