Beri Layanan Psikososial dan Trauma Healing, PMII Tama Jagakarsa Tangani 200 Lebih Korban Gempa Cianjur
Selasa, 29 November 2022 | 17:00 WIB
Jakarta, NU Online
Bencana gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tidak hanya berdampak pada kerusakan infrastruktur, tetapi juga kesehatan mental para korban terdampaknya. Hal tersebut berpotensi mengakibatkan gangguan psikologis.
Upaya pemulihan trauma pascabencana pada korban gempa bumi Cianjur terus dilakukan salah satunya yang dimotori oleh Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Tama Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Ketua PK PMII Tama Jagakarsa, Rahel Ngabalin, mengatakan pihaknya membuka layanan pendampingan psikososial dan trauma healing, berkolaborasi dengan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU) Kabupaten Cianjur dan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah NU (LAZISNU) Cabang Cianjur.
Magister Psikologi lulusan Universitas Gunadarma itu menambahkan, kegiatan dilaksanakan di beberapa titik, antara lain di Desa Bunikasih dan Jambudipa yang berada di Kecamatan Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat.
“Kegiatannya kami sudah berjalan dua hari, mulai sejak tanggal 26 dan 27 November 2022. Pada tanggal 26 November, hari pertama, kami lakukan di dua titik,” kata Rahel kepada NU Online, Selasa (29/11/2022).
Ia menjelaskan, tim pendampingan yang terdiri dari 12 personel sudah bergerak menuju lokasi pendampingan sejak Sabtu pagi. “Kita mulai dari satu desa ke desa yang lain. Pagi hari kita datang ke satu titik, kita memberikan healing pada 64 anak-anak dan 18 ibu-ibu,” jelas dia.
Berlanjut hingga siang hari, ia dan tim bergerak menuju titik kedua pada pukul 14.00 siang dengan jumlah korban terdampak yang mendapatkan layanan sebanyak 86 anak-anak dan 30 dewasa. Sementara itu, esok harinya, sebanyak 68 anak-anak dan 17 orang dewasa telah menerima pendampingan psikososial.
Sebelumnya, Rahel bersama tim tiba di Cianjur pada tanggal 25 November 2022. Namun, ia menyebut bahwa pihaknya melakukan survey terlebih dahulu untuk memastikan sejumlah titik telah terpenuhi kebutuhan dasarnya.
“Di tanggal 25 November kami survey di beberapa desa. Waktu itu, saya survey ke tiga kecamatan, sekitar dua jam keliling. Ini untuk memastikan sebelum melakukan trauma healing kebutuhan dasar warga di sana sudah terpenuhi, seperti makan, minuman, dan tempat tidur sudah layak,” tandasnya.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua