Jakarta, NU Online
Direktur Sufi Center KH M. Luqman Hakim menjelaskan bahwa tujuan bertasawuf bukan mencari Mukasyafah. Melainkan bertasawuf ialah untuk membersihkan nafsu dan menyucikan hati.
Mengutip Ibnu Athaillah dalam Al-Hikam, Kiai Luqman menerangkan, apabila manusia dibukakan matahatinya tentang rahasia makhluk Allah, kemudian ia tidak meresponnya dengan Akhlak Rahmat Ilahiyah, justru ketersingkapan itu menjadi cobaan berat bagi manusia itu sendiri.
“Karena itu tujuan bertasawuf bukan mencari Mukasyafah. Mukasyafah itu ketersingkapan Rahasia Ilahi yang tersembunyi (ghaib). Usaha seseorang mencari hal-hal ghaib adalah nafsu,” tutur Kiai Luqman dikutip NU Online, Jumat (26/4) lewat twitternya.
Namun, imbuhnya, jika Allah SWT sendiri yang membuka, itu adalah ujian bagi penempuh Jalan-Nya, apakah ia akan berakhlak dengan Kasih Sayang-Nya atau kebanggaan diri? Berat.
“Bertasawuf dalam rangka membersihkan nafsu dan menyucikan hati, mencerahkan rahasia batin, agar nyambung (wushul) dengan Allah SWT,” ucap Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat itu.
Menurut penulis buku Jalan Ma’rifat ini, bersih jiwa dan suci hati adalah bagian dari adab terpenting dalam hubungan hamba dengan Rabbnya.
“Menerima Anugerah-Nya tanpa adab adalah ketersingkiran hamba dari-Nya,” tandas Kiai Luqman. (Fathoni)