Cara-cara Kiai Desa di Tegal Menjaga Pancasila
Selasa, 8 Oktober 2019 | 11:00 WIB
Upaya mempertahankan pancasila juga dilakukan oleh para kiai desa yang peduli terhadap keutuhan NKRI. Zaki Mubarok dan Muhammad Koidin dalam penelitiannya yang berjudul Kiai Desa Menjaga Pancasila: Moderasi Melalui Pertahanan Kultural Pada Masyarakat Tradisional mengungkapkan bahwa moderasi yang dilakukan kiai-kiai di desa khusunya di daerah Tegal, Jawa Tengah, memiliki peran signifikan dalam menjaga Pancasila dari ancaman gerakan anti-Pancasila. Peneltian ini sangat baik dalam menerangkan kiai desa dalam menjaga Indonesia.
Untuk menanggulangi hal tersebut dan untuk mempertahankan Pancasila dari rongrongan ideologi asing maka para kiai desa di Kabupaten Tegal melakukan moderasi beragama dengan dua model, yaitu delegasi dan mediatisasi. Melalui model delegasi, para kiai desa menyuplai nilai moderatisme kepada santri atau orang-orang terdekatnya melalui jalur politik, baik DPRD maupun Bupati untuk menjaga Pancasila.
Melalui model mediatisasi, para kiai desa berusaha menyebarkan ajaran moderasi agama melalui media sosial dan radio serta teknologi. Seperti yang dilakukan di Pondok Pesantren Darussalam, Kalibakung yang menyebarkan moderasi agama melalui Pengajian Almaqoshid yang disiarkan melalui Radio Darussalam FM gelombang 88,1 Mgz.
Otoritarianisme dilakukan oleh 'santri baru' yang berusaha mendelegitimasi keilmuan kiai desa dalam menjaga Pancasila. Santri baru adalah santri yang belajar agama secara instan dan dengan dalil seadanya menyalahkan para kiai desa yang telah mumpuni ilmunya.
Sedangkan populisme berusaha mempopulerkan kiai desa sebagai musuh karena menjaga Pancasila yang tidak Islam. Sementara yang memperjuangkan negara syariat adalah tokoh yang harus dibela. Ketokohan inilah yang dibangun oleh para politisi dengan menggunakan idiom-idiom agama di tengah-tengah negara demokrasi elektoral.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua