Nasional

Cuaca Ekstrem Mengancam, Masyarakat Perlu Lebih Tanggap Bencana

NU Online  ·  Selasa, 30 September 2025 | 16:00 WIB

Cuaca Ekstrem Mengancam, Masyarakat Perlu Lebih Tanggap Bencana

Ilustrasi cuaca ekstrem. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online

Cuaca ekstrem berupa angin kencang seperti puting beliung dan topan masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Berdasarkan Data Bencana Indonesia 2024 yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana cuaca ekstrem menempati posisi ketiga teratas dengan dampak 67 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, 237 orang luka-luka, serta 82.486 orang terpaksa mengungsi.


Dalam Buku Saku BNPB berjudul Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana (2019) mengatakan bahwa puting beliung merupakan fenomena hidrometeorologis yang intensitasnya meningkat pada masa peralihan musim.


“Ancaman puting beliung sulit diprediksi karena merupakan fenomena atmosfer skala lokal,” demikian keterangannya yang diakses NU Online pada Senin (29/9/2025).


BNPB menjelaskan tiga tahap dalam menghadapi kesiapsiagaan menghadapi ancaman cuaca ekstrem angin kencang, yakni pra-bencana, saat bencana, dan prasca-bencana.


Pra-bencana

  1. Membangun rumah atau bangunan yang kokoh.
  2. Meningkatkan pengetahuan tentang angin puting beliung serta cara penyelamatan diri.
  3. Memperhatikan tanda-tanda awal, seperti udara panas diikuti munculnya awan gelap hingga sore hari.


Saat Bencana

  1. Bawa masuk barang-barang agar tidak terbawa angin.
  2. Tutup jendela dan pintu lalu kunci dengan rapat.
  3. Matikan seluruh aliran listrik dan peralatan elektronik.
  4. Hindari berada di dekat bangunan tinggi, tiang listrik, papan reklame, atau pohon besar.
  5. Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh.


Pasca-bencana

  1. Pastikan seluruh anggota keluarga dalam keadaan selamat.
  2. Berikan pertolongan darurat bila ada korban cedera.
  3. Laporkan kepada pihak berwenang jika terdapat kerusakan pada instalasi listrik, gas, atau infrastruktur lain.
  4. Jika sedang dalam perjalanan, lanjutkan dengan hati-hati setelah kondisi memungkinkan.


Kondisi cuaca terkini

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa saat ini Siklon Tropis Bualoi berada di daratan Vietnam Selatan dan bergerak ke arah barat-barat laut.

 

Siklon ini berpotensi meningkatkan kecepatan angin permukaan (low level jet) hingga lebih dari 25 knot di Laut Andaman, Teluk Thailand, Laut Cina Selatan, dan perairan timur Vietnam.


“Sirkulasi siklonik diprakirakan berada di Samudra Hindia Barat, Sumatra Barat, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi memanjang dari Sumatra Barat hingga perairan barat Bengkulu,” ujar Prakirawan BMKG, Sasia Frista, dalam siaran prakiraan cuaca, Senin (29/9/2025).


Sasia menambahkan, daerah perlambatan kecepatan angin juga terpantau memanjang dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Laut Jawa bagian barat, Selat Karimata, Laut Natuna, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, hingga Samudra Pasifik Timur Filipina.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang