Banjar, NU Online
Presiden RI Joko Widodo resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) di Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, pada Rabu (27/2).
Salah satu kemeriahan dalam menyambut kedatangan Presiden adalah seni musik angklung yang berkali-kali mengiringi berbagai lantunan shalawat ala NU.
Ketua Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU Kota Banjar Agus Haryanto mengungkapkan, pemain angklung yang berjumlah sembilan itu hanya berlatih sekitar dua minggu.
"Begitu tahu kalau ada instruksi, Presiden ingin ada alat musik angklung sebagai ciri khas dari Jawa Barat, kami langsung membentuk tim," katanya beberapa saat usai acara Munas-Konbes NU 2019 diresmikan.
Lakpesdam NU, lanjut Agus, memberdayakan anak-anak binaan selama ini. Sehingga, empat dari sembilan orang yang memainkan alat musik angklung adalah anak sekolah yang berada di lingkungan Pesantren MH Al-Azhar, Citangkolo, Kota Banjar.
"Mereka ini murid Madrasah Aliyah Al-Azhar Pesantren Citangkolo. Kita bermain dengan personil sembilan orang sebagai simbol angka NU," jelasnya.
Ia kemudian menjelaskan model atau tipe angklung yang digunakan. Ada tiga macam, yakni angklung melodi, rhytm, bass, dan kulintang. Ditabuh, alat-alat itu membentuk irama yang indah dan membuat hadirin terlihat sangat menikmati alunan musik angklung tersebut.
Soal alat angklung yang digunakan, Agus mengatakan Lakpesdam NU Kota Banjar bekerjasama dengan pengrajin angklung setempat. "Kemudian kita manfaatkan untuk membuat (alat musik) ini," katanya seraya menunjukkan dan membunyikan angklung yang tersusun rapi. (Aru Elgete/Kendi Setiawan)